Pertumbuhan Transaksi Digital Banking dan QRIS Merosot, Cermin Melemahnya Daya Beli

Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan Bank Indonesia yang dipublikasikan, Rabu (20/11/2024), melaporkan, transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Oktober 2024 tetap tumbuh.
Dari sisi nilai besar, transaksi BI-RTGS meningkat 21,13 persen (yoy) dengan nominal transaksi Rp16.682,58 triliun. Dari sisi ritel, transaksi menggunakan BI-FAST tumbuh 59,3 persen (yoy), mencapai 339 juta transaksi.
Transaksi digital banking tercatat 1.960,8 juta transaksi, atau meningkat 37,1 persen (yoy). Sementara transaksi Uang Elektronik (UE) naik 27,0 persen (yoy), mencapai 1.365,4 juta transaksi.
Transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D turun 11,4 persen (yoy), menjadi 558,8 juta transaksi. Transaksi kartu kredit tumbuh 19,6 persen (yoy), mencapai 39,7 juta transaksi.
Transaksi QRIS melesat 183,9 persen (yoy), dengan jumlah pengguna sampai Oktober 2024 mencapai 54,1 juta dengan jumlah merchant 34,7 juta.
Sementara dari pengelolaan uang rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 11,8 persen (yoy) menjadi Rp 1.070,6 triliun pada akhir Oktober 2024.
Baca juga: Digital Banking Catat 5,66 Miliar Transaksi, Uang Elektronik 4 Miliar, ATM Hanya 1,7 Miliar
Dibanding September 2024, pertumbuhan transaksi digital, uang elektronik, dan QRIS selama Oktober itu merosot. Yang meningkat hanya transaksi kartu kredit. Sementara jumlah UYD stagnan. Semuanya mencerminkan melemahnya daya beli.
Pada September 2024, transaksi BI-RTGS meningkat 16,0 persen (yoy) mencapai Rp45.252 triliun. Transaksi BI-FAST naik 61,10 persen (yoy) mencapai 924,89 juta transaksi.
Sedangkan digital banking mencatat 5.666,28 juta (baca: 5,6 miliar) transaksi atau meningkat 34,43 persen (yoy), dan transaksi Uang Elektronik (UE) tumbuh 29,11 persen (yoy) mencapai 4.001,11 juta transaksi.
Transaksi menggunakan kartu ATM/D menurun 8,59 persen (yoy) menjadi 1.738,53 juta transaksi.
Transaksi kartu kredit meningkat 14,84 persen (yoy) mencapai 116,97 juta transaksi.
Transaksi QRIS melejit 209,61 persen (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 53,3 juta dan jumlah merchant 34,23 juta. Sementara UYD naik 9,96 persen (yoy) menjadi Rp1.057,4 triliun.