Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiDi Bogor Harga Rumah Kecil Meningkat Paling Tinggi

Di Bogor Harga Rumah Kecil Meningkat Paling Tinggi

Rumah123 Flash Report edisi November 2024 melaporkan, empat kota di Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan Indeks Harga Rumah Seken (IHRS) selama Oktober 2024. Yaitu, Makassar (4,4 persen), Bekasi (0,6 persen), Surabaya (0,4 persen) dan Jakarta (0,2 persen).

Menurut Head of Research Rumah123 Marisa Jaya melalui keterangan tertulis baru-baru ini, perlambatan pertumbuhan harga rumah seken di Makassar terutama terjadi pada segmen rumah di bawah 60 m² dan 91-150 m², masing-masing mengalami penurunan 3,1 persen.

Di beberapa wilayah Jakarta, perlambatan pertumbuhan median harga terjadi pada sejumlah segmen luas bangunan. Misalnya, untuk rumah dengan luas hingga 60 m², penurunan harga terjadi di hampir seluruh wilayah Jakarta kecuali Jakarta Utara.

“Tren serupa terlihat pada rumah berukuran 61–90 m², di mana Jakarta Selatan mencatat penurunan hingga 6,3 persen. Penurunan tertinggi pada kategori luas 91–150 m² di Jakarta Pusat sebesar 15,2 persen,” kata Marisa.

Sementara Bekasi dan Surabaya menunjukkan kecenderungan stagnasi pada median harga rumahnya, dengan sedikit perlambatan di segmen tertentu. Misalnya, segmen hunian berukuran 151-250 m2 turun 4,8 persen, segmen luas lain kenaikan harganya bergerak tipis di level 0-0,9 persen.

Di Surabaya pertumbuhan median harga dengan ukuran 60 m2 turun 3,4 persen, sementara di segmen ukuran lain pertumbuhan harganya cenderung masih positif, seperti di segmen 151-250 m2 (tumbuh 3,5 persen) dan di atas 251 m2 (1,5 persen).

Baca juga: Kenaikan Harga Rumah di Empat Kota Ini Jauh di Atas Inflasi

Sedangkan untuk rumah dengan luas hingga 60 m², Bogor mencatat pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan harga tahunan (yoy) 18,9 persen.

Di kategori 61–90 m², Surakarta memimpin dengan kenaikan median harga 25 persen yoy. Denpasar menjadi kota dengan pertumbuhan harga tertinggi di dua kategori luas: 91–150 m² dan 151–250 m², masing-masing mencatat kenaikan 13,2 persen dan 11,5 persen.

Sementara untuk kategori rumah dengan luas lebih dari 251 m², Depok mencatat pertumbuhan median harga tertinggi dengan kenaikan 19,6 persen secara tahunan.

“Penurunan median harga rumah seken di beberapa kota, menjadi momentum yang pas dalam meningkatkan keterjangkauan rumah bagi calon pembeli, khususnya di segmen rumah kecil-menengah,” ujar Marisa.

Sebaliknya kenaikan median harga rumah di kota-kota seperti Bogor, Surakarta, Denpasar, dan Depok mencerminkan potensi permintaan yang menguntungkan penjual dan investor, serta menunjukkan potensi investasi yang menarik di kawasan.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini