Senin, Oktober 13, 2025
HomeNewsEkonomiOktober Utang Luar Negeri Indonesia Berkurang Rp80 Triliun

Oktober Utang Luar Negeri Indonesia Berkurang Rp80 Triliun

Bank Indonesia (BI) melaporkan Senin (16/12/2024), secara bulanan (mtm) utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2024 mencapai 423,4 miliar dolar AS (USD), turun USD5,1 miliar (sekitar Rp80 triliun) dibanding September 2024 yang tercatat USD428,5 miliar.

“Secara tahunan (yoy) utang luar negeri Indonesia (Oktober) tumbuh 7,7 persen, menurun dibanding 8,5 persen pada September 2024. Penurunan itu berasal dari utang luar negeri sektor publik (pemertintah+BI) dan swasta,” tulis keterangan BI.

ULN pemerintah misalnya, per Oktober 2024 tercatat USD201,1 miliar, turun dibanding September 2024 yang mencapai USD204,1 miliar (mtm).

Namun, yoy ULN pemerintah tumbuh 8,6 persen, meningkat dibanding pertumbuhan September 2024 yang tercatat 8,4 persen.

Berkurangnya ULN pemerintah pada Oktober 2024 karena turunnya posisi pinjaman dan surat utang.
“Pemerintah selalu tepat waktu membayar pokok dan bunga utangnya,” tulis keterangan BI.

ULN pemerintah dimanfaatkan untuk mendukung sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (21,0 persen dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (19,1 persen), jasa pendidikan (16,8 persen), konstruksi (13,5 persen), serta jasa keuangan dan asuransi (9,1 persen).

BI menyebut ULN pemerintah tetap terkendali, karena hampir seluruhnya (99,9 persen) memiliki tenor jangka panjang.

Juga menurun ULN swasta. Secara bulanan (mtm) per Oktober 2024 tercatat USD195,1 miliar, dibanding USD196,7 miliar pada September 2024.

Baca juga: Cadangan Devisa Berkurang USD1 Miliar untuk Bayar Utang Pemerintah

Secara tahunan (yoy) ULN swasta bahkan terkontraksi minus 1,4 persen. Kontraksi itu bersumber dari utang lembaga keuangan dan bukan lembaga keuangan, yang minus 3,1 persen dan 0,9 persen.

Berdasarkan sektor, ULN swasta terbesar berasal dari industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa 79,3 persen. ULN swasta juga didominasi (76,0 persen) utang jangka panjang.

Secara keseluruhan, BI mencatat rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Oktober 2024 turun menjadi 30,4 persen, dibanding 31,1 persen pada September 2024, serta didominasi ULN jangka panjang (84,5 persen).

Berita Terkait

Ekonomi

Dalam 2 Bulan Kerugian Akibat Kejahatan Scam Bertambah Rp2 Triliun

Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (RDKB...

Investment Roadshow Jawa Barat Potensinya Capai Rp24,6 Triliun

Sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) dan visi Pemerintah...

Berita Terkini