Sabtu, September 6, 2025
HomeApartmentAkhir 2024 Penjualan Kondominium Melonjak, Tingkat Hunian Meningkat

Akhir 2024 Penjualan Kondominium Melonjak, Tingkat Hunian Meningkat

Marketbeat Cushman & Wakefield triwulan empat 2024 yang dilansir pekan lalu melaporkan, pada kuartal terakhir 2024 sebanyak 10 proyek kondominium (apartemen strata) di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) selesai.

Menambah sekitar 8.175 unit kondominium baru sehingga total pasokan kumulatif menjadi 394.286 unit, meningkat 2,12 persen secara kuartalan (qtq) dan 2,6 persen secara tahunan (yoy).

“Penambahan pasok kondominium kuartal akhir 2024 itu merupakan yang terbesar selama tahun ulasan,” tulis Cushman.

Sebagian besar proyek kondominium yang selesai itu menyasar segmen menengah dan berlokasi di luar Jakarta.

Depok menjadi penyumbang terbesar, hampir 3.000 unit, terutama dari dua proyek besar: Podomoro Golf View (tower Ekki) dan Trans Park Cibubur (tower C). Sementara itu, tidak ada pasokan baru yang diluncurkan pada kuartal ulasan.

Pada akhir 2024, Cushman mencatat, penyerapan bersih atau penjualan kondominium eksisting dan yang diusulkan di Debotabek meningkat signifikan, sebesar 33 persen (yoy). Terutama didorong oleh penjualan kondominium untuk segmen menengah, terutama di Tangerang dan Bekasi.

“Proyek eksisting masih mendominasi penjualan, memanfaatkan insentif free PPN dari pemerintah untuk menarik pembeli,” tulis Cushman.

Tingkat penjualan kumulatif (pasokan eksisting dan baru) kondominium di Jabodetabek sedikit meningkat dari 93,8 persen (2023) menjadi 94,2 persen (2024), atau tumbuh sekitar 0,7 persen (yoy).

Sedangkan tingkat prapenjualan kondominium baru naik 0,9 persen, mencapai 59,4 persen pada 2024 dibanding 58,9 persen tahun sebelumnya.

Baca juga: PPN Naik, Pengembang Belum Pede Lansir Kondominium Baru

Sementara tingkat hunian (okupansi) kondominium di Debotabek meningkat signifikan, 7,9 persen (yoy) menjadi 63,9 persen, yang menunjukkan tren permintaan kondominium yang terus berkembang.

Permintaan meningkat, harga naik. Secara tahunan kenaikan harga rata-rata kondominium di Jabodetabek mencapai 3,7 persen, dan secara kuartalan 0,4 persen, mencapai Rp50 juta/m2.

Harga kondominium di pusat bisnis utama (CBD) Jakarta meningkat 3,4 persen (yoy) menjadi Rp61,2 juta, di area primer 3,0 persen menjadi Rp52,3 juta.

“Kondominium di area sekunder mencatat pertumbuhan tertinggi, dengan kenaikan 5,8 persen menjadi Rp36,54 juta per meter persegi,” tulis Cushman.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini