Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiPemangkasan Anggaran Perjalanan Dinas Pemerintah Hambat Kinerja Pasar Hotel

Pemangkasan Anggaran Perjalanan Dinas Pemerintah Hambat Kinerja Pasar Hotel

Marketbeat Cushman & Wakefield semester dua 2024 yang dirilis pekan lalu mengungkapkan, selama semester dua 2024 hanya ada satu hotel baru yang beroperasi di Jakarta.

Yaitu, hotel 5 bintang 25hours Hotel Jakarta The Oddbird (210 kamar) di District 8, SCBD Lot 28, Jakarta Selatan. :ima hotel baru lainnya sudah beroperasi pada semester pertama 2024.

Yaitu, BW Express Hotel Tanah Abang (126 kamar), Ibis Jakarta Raden Saleh (105 kamar), Hotel Ashley Tugutani (80 kamar), Movenpick Hotel Jakarta City Centre (256 unit), dan Pan Pacific Jakarta (158 unit). Dengan demikian total ada tambahan 935 kamar hotel baru di Jakarta selama 2024.

Di luar enam hotel tersebut, ada juga hotel lain yang kembali beroperasi pada akhir 2024 setelah sempat ditutup beberapa waktu. Yaitu, Keraton at The Plaza (138 kamar) yang merupakan bagian dari The Unbound Collection by Hyatt di Asia Tenggara.

Dengan penambahan 935 kamar hotel baru tersebut, total pasokan kumulatif kamar hotel di Jakarta (bintang 3 – mewah) hingga akhir semester dua 2024 mencapai 43.857 unit.

Sebanyak 27,2 persen merupakan hotel bintang 3, 41,5 persen bintang 4, 20,2 persen bintang 5, dan 11,1 persen hotel mewah.

Selama semester dua 2024 Cushman mencatat, permintaan kamar hotel di Jakarta meningkat signifikan, seiring meningkatnya aktivitas bisnis dan perjalanan.

Tingkat hunian (okupansi) bulanan rata-rata hotel di Jakarta selama Juli-November berkisar antara 71 – 75 persen, meningkat 18 persen dibanding enam bulan sebelumnya.

Tingkat okupansi hotel di Jakarta tahun lalu (hingga November 2024) berdasarkan kategori hotel tercatat sebagai berikut: 68,1 persen untuk hotel bintang 3, 69,8 persen hotel bintang 4, 68,1 persen hotel bintang 5, dan 61,7 persen hotel mewah.

Baca juga: Dunia Usaha Membaik, Okupansi Hotel Naik

Permintaan kamar hotel bisnis di Jakarta terutama didorong oleh pertemuan yang diselenggarakan perusahaan swasta dan instansi pemerintah, serta para pelancong bisnis pada hari kerja.

“Selama Juli hingga November tidak ada hari libur nasional yang dapat dimanfaatkan keluarga untuk staycation,” tulis Cushman.

Karena kenaikan permintaan tersebut, harga kamar harian atau average daily rate (ADR) hotel di Jakarta per November 2024 juga meningkat secara tahunan (yoy).

Tarif kamar hotel bintang 3 mencapai Rp499.640/malam (meningkat 10,3 persen yoy), hotel bintang 4 Rp844.930/malam (8,9 persen yoy), hotel bintang 5 Rp1.788.870 (5,4 persen yoy), dan dan hotel mewah Rp2.329.730 (1,0 persen yoy).

Cushman memperkirakan permintaan kamar hotel di Jakarta tahun ini akan meningkat, selaras dengan perkiraan peningkatan jumlah kedatangan penumpang pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebesar 7,5 persen tahun ini.

Namun, kondisi ekonomi global yang belum pulih sepenuhnya, dan rencana penghematan anggaran perjalanan dinas pemerintah dapat menghambat kinerja pasar hotel di Jakarta secara umum.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini