Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiKenaikan Harga Rumah Kecil dan Menengah Melambat, Harga Rumah Besar Melesat

Kenaikan Harga Rumah Kecil dan Menengah Melambat, Harga Rumah Besar Melesat

Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) yang dirilis Jum’at (14/2/2025) mengungkapkan, harga rumah di pasar primer (rumah baru di kawasan real estate) pada triwulan IV 2024 tetap naik namun melambat secara tahunan.

Tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan IV 2024 yang tumbuh 1,39 persen secara tahunan (yoy), dibanding 1,46 persen pada triwulan III 2024 (yoy). Hal itu seiring dengan penurunan penjualan rumah selama periode yang sama sebesar lebih dari 15 persen.

SHPR dilakukan terhadap sampel pengembang proyek perumahan di 18 kota: Jabodebek dan Banten, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Manado, Makasar, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Bandar Lampung, Palembang, Padang, Medan, Batam,n Balikpapan, Pekanbaru, dan Samarinda.

Baca juga: Penjualan Rumah Kecil dan Menengah Makin Melorot, Penjualan Rumah Besar Berkibar

Perlambatan kenaikan harga rumah baru itu dipengaruhi perlambatan kenaikan harga rumah kecil dan sedang (menengah) yang tumbuh 1,84 persen (yoy) dan 1,31 persen (yoy), dibanding 1,97 persen (yoy) dan 1,33 persen (yoy) pada triwulan III 2024.

“Yang harganya tetap naik lebih tinggi adalah rumah besar, dari 1,04 persen (yoy) menjadi 1,46 persen (yoy) pada triwulan empat 2024,” tulis laporan BI tersebut.

Secara spasial, IHPR di 18 kota mengalami peningkatan secara tahunan, namun peningkatan IHPR di 10 kota melambat. Yang tetap tumbuh lebih tinggi harga rumahnya antara lain Surabaya, Balikpapan, dan Pekanbaru.

Secara triwulanan (qtq), IHPR di pasar primer pada triwulan IV juga tumbuh melambat dari 0,27 persen (qtq) menjadi 0,19 persen (qtq) pada triwulan IV 2024.

Baca juga: Triwulan III Penjualan Rumah Anjlok, Pertumbuhan Harga Terus Menurun

Perlambatan kenaikan IHPR itu juga dipengaruhi oleh pertumbuhan harga rumah kecil dan menengah yang hanya 0,23 persen (qtq) dan 0,17 persen (qtq), dibanding 0,50 persen (qtq) dan 0,40 persen (qtq) pada triwulan III 2024. Sementara harga rumah besar relatif stabil di angka 0,19 persen.

Dari 18 kota yang disurvei, 11 kota mencatat perlambatan pertumbuhan harga rumah. Terbesar di Pwkanbaru, Medan, dan Bandung.

Perlambatan pertumbuhan harga rumah baru di proyek perumahan pada triwulan IV 2024 itu, sejalan dengan inflasi Indeks Harga Perdagangan Besar untuk barang konstruksi yang tumbuh 0,72 persen (yoy) dibanding 0,80 persen pada triwulan III 2024.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini