Apa Kabar Program Rumah Gratis Kementerian PKP?
Sejak peletakan batu pertama (groundbreaking) awal November tahun lalu untuk program rumah gratis yang dilakukan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, hingga kini belum ada satupun rumah yang dibangun. Groundbreaking itu dilakukan di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten seluas 2,5 ha yang hingga sekarang masih berupa hamparan rawa dan tanah kosong.
Adi (35 tahun), warga sekitar lokasi proyek yang ditemui Senin (3/03) mengatakan, sejak ramai acara yang dihadiri Menteri PKP hingga saat ini belum ada aktivitas pembangunan apapun. Memang ada sejumlah truk pengangkut tanah dengan alat berat seperti bulldozer dan beko tapi belum diketahui mengerjakan apa.
“Banyak media yang datang untuk mencari tahu progres pembangunan rumah gratis di sini tapi memang belum ada perkembangan. Kami sendiri sebagai warga bukannya tidak tertarik dengan rumah gratis yang ditawarkan pemerintah tapi kami khawatir tidak bisa memenuhi persyaratannya,” ujarnya.
Sementara menurut supir truk yang berada di lokasi, pekerjaan yang tengah dilakukan untuk pengurugan tanah yang bertujuan membuat akses jalan yang nantinya akan membelah lokasi proyek rumah gratis. Hanya saja kegiatan pematangan lahan tersebut terkendala akibat cuaca yang tidak menentu.
Di lokasi juga tidak tampak ada papan nama proyek yang biasanya berisi informasi seperti nomor dan tanggal persetujuan bangunan gedung (PBG), lokasi kegiatan, jenis kegiatan, data teknis bangunan, identitas pemilik, perencana, pengawas, hingga pelaksana pembangunan. Hanya ada banner berisi peringatan keluar masuk kendaraan proyek.
Saat seremoni, Menteri PKP Maruarar mengatakan kalau pengembang Agung Sedayu Group akan membangun 250 unit rumah tipe 36/60 yang lengkap dengan perabotannya dan akan didistribusikan secara gratis kepada masyarakat tidak mampu yang belum memiliki rumah. Status tanahnya sendiri disebutkan sebagian milik Maruarar dan sebagian lagi PT Bumi Samboro Sukses.
Baca juga: Menteri PKP Sumbang Tanah Untuk Rumah Gratis di Tangerang
Di sisi lain, narasi program rumah gratis ini bak pisau bermata dua yang terkesan baik tapi menjadi boomerang bagi kalangan pengembang perumahan. Akibat slogan rumah gratis kementerian, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) banyak yang menunda bahkan batal membeli rumah.
“Sudah banyak yang batal. Laporan dari kawan-kawan di daerah, dari 10 pemesanan yang membatalkan itu ada 1 sampai 3 calon konsumen. Itu karena simang-siur dan informasi rumah gratis dari Menteri Maruarar,” ungkap Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto.
Kabar seputar program rumah gratis tidak hanya merugikan kalangan pengembang saja. Kebingungan juga melanda calon konsumen yang menantikan kejelasan informasi terkait program ini. Beberapa yang informasi yang ingin diketahui antara lain kapan rumahnya dibagikan, di mana lokasinya, bagaimana persyaratannya.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengatakan, isu rumah gratis sangat merugikan pengusaha terlebih informasi terkait program ini terus menyebar hingga disebut untuk orang miskin hingga ASN, TNI, Polri.
“Kalau peruntukannnya untuk ASN, TNI, Polri tentu tidak pas karena kelompok masyarakat ini bukannya tidak berpenghasilan. Satu hal yang pasti, akibat isu ini penjualan temah-teman terganggu, konsumen mundur, dan sekarang terbukti situasinya sepi,” katanya.
Pengamat Hukum Properti Muhammad Joni menyatakan, pemerintah harus mengkaji ulang kebijakan-kebijakan yang sekiranya dulu menjadi hambatan diubah menjadi dorongan. Selain itu pemerintah juga harus memberikan kepastian hukum maupun regulasi baik untuk perusahaan, investor, maupun masyarakat terkait perumahan.
“Kalau investor, pengembang, bahkan masyarakat luas, konsumen mendapatkan narasi yang tidak pasti, kondisinya pasti mereka menunda beli rumah karena ada isu rumah gratis. Informasi yang tidak valuable, yang tidak jelas, akhirnya ber-impact di pasar, akhirnya yang dirugikan kalangan dunia usaha dan masyarakat sasaran program juga,” pungkasnya.