Penyaluran Kredit Properti Masih Stagnan

Laporan Bank Indonesia (BI) yang dipublikasikan akhir pekan ini (21/3/2025) mengungkapkan, penyaluran kredit pada Februari 2025 tumbuh 9 persen secara tahunan (yoy), atau masih sama dengan pertumbuhan Januari 2025.
Penyaluran kredit kepada debitur korporasi menurun dari 15,1 persen menjadi 14,7 persen, kredit perorangan meningkat dari 2,4 persen menjadi 2,7 persen, dan kredit lainnya (pemda, koperasi, yayasan dan swasta lainnya) meningkat dari 11,4 persen menjadi 12,5 persen.
Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit modal kerja (KM) menurun secara tahunan (yoy) dari 6,8 persen menjadi 6,2 persen sebesar Rp3.348 triliun.
Perkembangan KMK itu terutama bersumber dari pertumbuhan sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan, serta pertambagan dan penggalian.
Baca juga: KPR Masih Jadi Penopang Utama Penyaluran Kredit Konsumsi dan Properti
Sementara kredit investasi tumbuh 13,4 persen (yoy) menjadi Rp2.127,6 triliun atau lebih tinggi dibanding 12 persen pada Januari 2025. terutama didorong industri pengolahan serta listrik, gas, dan air bersih.
Sedangkan penyaluran kredit konsumsi sedikit menurun dari 9,5 persen menjadi 9,4 persen sebesar Rp2.208,5 triliun pada Februari 2025. Didorong perkembangan KPR, kredit kendaraan bermotor, dan kredit multiguna.
Penyaluran kredit properti praktis stagnan, tumbuh 6,9 persen pada Februari 2025 menjadi Rp1.419,5 triliun dibanding 6,8 persen pada Januari 2025. Didorong pertumbuhan kredit real estate dari 5,6 persen menjadi 6,4 persen dan kredit konstruksi dari 0,1 persen menjadi 0,5 persen. Sedangkan penyaluran KPR turun tipis menjadi 10,5 persen dari Januari 2025 sebesar 10,6 persen.
Semua angka di atas baik secara persentase maupun nominal, untuk periode Februari 2025 masih bersifat angka sementara. Biasanya saat dipublikasikan 1-2 bulan kemudian, angka yang fix sedikit berubah dari angka sementara tersebut.