Masih “New Comer”, Jangan Takut Berinvestasi Properti, Yuk Ikuti Panduannya

Properti merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup digemari. Salah satu kelebihan produk properti untuk investasi adalah harganya yang selalu naik minimal sama dengan inflasi dan dianggap menguntungkan secara jangka panjang.
Memiliki properti juga bisa menjadi kebanggaan tersendiri khususnya bagi anak muda yang baru bekerja. Properti juga memiliki kelebihan lain dari segi fungsinya, produk ini bisa digunakan, disewakan untuk mendapatkan yield, dijadikan agunan, hingga dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Ada beberapa panduan untuk bisa memiliki properti terlebih menjadi investor. Panduan itu dibagikan oleh Bank CIMB NIaga sebagaimana dikutip dari laman resminya, Kamis (17/04). Berikut beberapa tipsnya.
Baca juga: Iwan Sunito: Keuntungan Investasi Properti Itu Saat Membeli, Bukan Ketika Menjual
Lokasi Tepat
Lokasi merupakan hal krusial dan harus ditentukan di awal saat kita hendak membeli rumah maupun memulai bisnis properti. Lokasi yang tepat akan sangat memengaruhi harga jual properti terlebih lokasi yang strategis seperti dekat dengan pusat keramaian maupun transportasi publik.
Persiapan Dana
Selain lokasi, dana menjadi faktor penentu saat kita memutuskan berinvestasi dalam produk properti. Dana yang harus disiapkan bukan hanya untuk membeli produknya tapi juga berbagai biaya ikutan seperti pajak-pajak dan lainnya. Jumlah dana yang harus disiapkan bisa sangat besar dan kerap mengagetkan bagi pemula. Proses membeli properti juga bisa panjang dengan alur dana mulai dari biaya tanda jadi atau kerap disebut booking fee hingga uang muka.
Cicilan
Untuk pemula, investasi properti biasanya dilakukan dengan cara kredit atau mencicil selama beberapa tahun. Besarnya angsuran ditentukan melalui kesepakatan dengan pihak bank yang tidak bisa melebihi besarnya penghasilan setiap bulan atau maksimal 30 persen dari gaji bulanan.
Pilih Pengembang
Sangat penting untuk mengetahui latar belakang pengembang yang menjual produk properti yang akan kita beli. Jangan mudah percaya dengan pengembang sekalipun sudah terkenal, pastikan performa perusahaan salah satunya dengan portofolio produk yang telah sukses sebelumnya. Pilih pengembang yang minimal telah berpengalaman lebih dari lima tahun dan rekam jejaknya bisa dicek dengan mudah.
Cek Harga Pasar
Hal penting lainnya jangan terburu-buru. Ada banyak hal yang harus dilihat maupun ditinjau ulang sebelum memutuskan untuk membeli. Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah harga pasaran yang berlaku untuk produk yang kita incar. Ketahui harga pasaran dengan mengecek langsung, bertanya ke broker profesional, atau melalui situs online yang banyak tersedia sehingga kita bisa mendapatkan harga terbaik.
Baca juga: Panangian Simanungkalit: Investasi Properti yang Benar itu Masuk Susah Keluar Gampang
Fasilitas
Setelah mengecek harga pasaran, ketahui juga fasilitas apa yang disediakan hingga yang terdapat di sekitarannya. Fasilitas yang memadai akan menunjang hingga meningkatkan harga jual properti yang akan kita beli. Perhatikan fasilitas internal-eksternal termasuk infrastruktur di kawasan.
Persetujuan KPR
KPR bisa menjadi solusi untuk meringankan kita saat hendak membeli properti. KPR juga bisa memudahkan bagi investor pemula melakukan investasi properti. Selain itu KPR juga mencegah kegagalan transaksi jual-beli properti karena bank akan ikut memeriksa legalitas produk yang dibiayainya.
Dana Tambahan
Kendati properti yang kita beli menggunakan fasilitas bank, kita tetap harus menyiapkan sejumlah dana untuk menutup kemungkinan adanya biaya tambahan yang harus ditanggung dalam proses pembelian. Beberapa biaya tambahan itu antara lain biaya bank, biaya asuransi, biaya notaris, biaya survei, dan lainnya.
Memang agak ribet karena properti merupakan produk yang harganya lumayan mahal. Jalani saja setiap prosesnya dan yakinlah kalau kita sudah melalui tahapan yang benar maka berinvestasi pada produk properti bisa dipastikan meraih keuntungan.