Maret Surplus Neraca Perdagangan RI Meningkat Tinggi

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Senin (21/4/2025), neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2025 mencatat surplus USD4,33 miliar, meningkat USD1,23 miliar dibanding Februari 2025 yang tercatat USD3,10 miliar dan USD3,49 miliar pada Januari 2025.

Dengan demikian selama 59 bulan berturut-turut tanpa putus sejak Mei 2020, neraga perdagangan Indonesia mencatat surplus. Neraca perdagangan mencatat surplus karena nilai ekspor lebih besar daripada impor.

Menurut Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, peningkatan surplus neraca perdagangan Maret 2025, terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar USD6 miliar dibanding Februari 2025 sebesar USD4,83 miliar.

Baca juga: Hampir 5 Tahun Neraca Perdagangan Indonesia Surplus Tanpa Putus.

Peningkatan surplus neraga perdagangan nonmigas itu ditunjang ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti bijih logam, terak, dan abu, serta nikel dan barang daripadanya, dan ekspor produk manufaktur seperti besi dan baja, serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.

Sementara defisit ekspor-impor migas menurun dari minus USD1,74 miliar pada Februari 2025, menjadi minus USD1,67 miliar pada Maret 2025, karena peningkatan impor migas lebih kecil daripada peningkatan ekspornya, sehingga Indonesia mencatat surplus neraca dagang USD4,33 miliar.

Bank Indonesia melalui keterangan tertulis pada hari yang sama, menyambut baik surplus neraca perdagangan itu. BI memandang surplus tersebut positif menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.