Minggu, September 28, 2025
HomeNewsEkonomiRisiko Investasi Indonesia Merosot, Tapi Arus Masuk Modal Asing Masih Minus Besar

Risiko Investasi Indonesia Merosot, Tapi Arus Masuk Modal Asing Masih Minus Besar

Bank Indonesia (BI) melalui Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso melaporkan Jum’at (9/5/2025), pada akhir perdagangan Kamis, 8 Mei 2025, rupiah di pasar spot antar bank di Jakarta (Jisdor), ditutup pada level (bid) Rp16.490 per dolar AS (USD), menguat 105 poin dibanding Rabu pekan lalu (30/4/2025) yang berada di level Rp16.595.

Penguatan rupiah itu terjadi saat indeks USD atau DXY menguat ke level 100,64, imbal hasil atau yield surat utang pemerintah AS atau US Treasury (UST) Note 10 tahun naik ke level 4,379 persen, dan yield Surat Berharga Negara (SBN) terbitan pemerintah Indonesia tenor 10 tahun turun ke 6,84 persen.

Pada pembukaan perdagangan Jumat, 9 Mei 2025, rupiah dibuka melemah 40 poin ke level (bid) Rp16.530 per USD, kendati yield SBN tenor 10 tahun naik ke level 6,85 persen. Pada penutupan perdagangan, pelemahan rupiah berlanjut sangat tipis menjadi Rp16.532 per USD, atau melemah 39 poin dibanding penutupan Jum’at pekan lalu (2/5/2025) yang tercatat di level Rp16.493 per USD.

Baca juga: Demi Rupiah, BI Putuskan BI Rate Tetap 5,75 Persen. Lupakan Dulu Penurunan Bunga Bank

Premi resiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 8 Mei 2025 tercatat sebesar 89,65 bps, turun dibandingkan dengan 2 Mei 2025 sebesar 94,63 bps. Karena itu arus investasi asing portofolio mulai positif pada akhir pekan ini kendati masih sangat tipis. Sementara secara keseluruhan sepanjang tahun kalender, arus modal asing masih mencatat minus besar.

Berdasarkan data transaksi 5 – 8 Mei 2025, nonresiden atau asing tercatat beli neto Rp0,12 triliun. Terdiri dari jual neto Rp2,70 triliun di pasar saham dan Rp4,07 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta beli neto Rp6,88 triliun di pasar SBN.

Sementara selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 8 Mei 2025, nonresiden tercatat jual neto Rp49,38 triliun di pasar saham dan Rp15,80 triliun di SRBI, serta beli neto Rp30,18 triliun di pasar SBN.

Dengan demikian arus investasi asing portofolio selama tahun kalender masih mencatat minus (jual neto lebih besar daripada beli neto) Rp35 triliun, namun mengecil dibanding minus pekan lalu sebesar Rp38,6 triliun.

Berita Terkait

Ekonomi

Premi Risiko Investasi RI Naik Tajam, Modal Asing Masih Terus Keluar

Premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia...

Menkeu: Ekonomi Akan Tumbuh 6 Persen Dalam Waktu Dekat

Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (23/9/2025), resmi mengesahkan Rancangan...

Menkeu: APBN 2026 Wujud Strategi Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumitronomics

Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (23/9/2025), resmi mengesahkan Rancangan...

Berita Terkini