Kredit Properti Meningkat, Didorong Kenaikan Pesat Kredit Real Estat

Survei uang beredar Bank Indonesia (BI) dikutip Jum’at (23/5/2025) mengungkapkan, penyaluran kredit perbankan pada April 2025 mencapai Rp7.866,5 triliun atau tumbuh 8,5 persen secara tahunan (yoy), lebih rendah dibanding Maret 2025 yang tercatat 8,7 persen (yoy).
Penurunan disumbang terutama oleh pertumbuhan kredit korporasi yang turun dari 13,1 persen (yoy) pada Maret 2025 menjadi 12,6 persen (yoyo) pada April 2025. Sedangkan kredit perorangan stabil, dan kredit lainnya (pemda, koperasi, yayasan, dan swasta lainnya) yang nilainya sangat tidak signifikan dibanding kredit keseluruhan, meningkat dari minus 4,1 persen (yoy) menjadi 2,3 persen (yoy).
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit modal kerja (KMK) hanya tumbuh 4,4 persen (yoy) pada April dibanding 6,2 persen (yoy) pada Maret 2025. Terutama disumbang pertumbuhan sektor keuangan, real estat, jasa perusahaan, dan industri pengolahan.
Sebaliknya kredit investasi tumbuh meningkat menjadi 15,3 persen (yoy) dibanding Maret 2025 yang hanya 12,6 persen (yoy). Terutama didorong sektor pertambangan dan penggalian serta pengangkutan dan komunikasi.
Baca juga: Penyaluran Kredit Properti Masih Stagnan
Sementara kredit konsumsi setali tiga uang dengan KMK, tumbuh menurun dari 9,2 persen (maret 2025) menjadi 8,9 persen (April 2025). Paling tajam penurunan pertumbuhan kredit kendaraan bermotor (KKB) dari 6 persen menjadi 4,3 persen, diikuti kredit pemilikan rumah (KPR) dari 8,9 persen menjadi 8,5 persen, dan kresit multiguna dari 9,7 persen menjadi 9,6 persen.
Kendati demikian secara keseluruhan, khusus kredit properti, pertumbuhannya meningkat pada April 2025 menjadi 6,2 persen dari 5,9 persen (Maret 2025). Peningkatan penyaluran kredit properti terutama disumbang lonjakan kredit real estate (pembebasan dan pematangan lahan) dari 6,4 persen menjadi 8,1 persen, dan kredit konstruksi dari minus 0,1 persen menjadi 0,6 persen. Sedangkan KPR/KPA, itu tadi, menurun pertumbuhannya dari 8,9 persen menjadi 8,5 persen.
Juga meningkat penyaluran kredit UMKM dari 1,7 persen menjadi 2,3 persen pada April 2025, terutama dipengaruhi penyaluran kredit investasi (6,5 persen yoy) dan KMK (0,8 persen yoy).