Sabtu, September 6, 2025
HomeBankMenteri PKP Minta Bank BJB Genjot Penyaluran KPR FLPP di Jawa Barat

Menteri PKP Minta Bank BJB Genjot Penyaluran KPR FLPP di Jawa Barat

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) meminta Bank Jawa Barat Banten (BJB) meningkatkan penyaluran KPR Sejahtera FLPP untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Jawa Barat dua kali lipat.

“Kalau tadinya target penyaluran KPR FLPP Bank BJB hanya lima persen (dari kuota), tahun ini bisa ditingkatkan menjadi 10 persen dari total penyaluran KPR FLPP di Jawa Barat,” kata Menteri PKP saat melakukan kunjungan kerja ke kantor pusat Bank BJB di Bandung, Senin (2/6/2025), sebagaiman dikutip keterangan Biro Komunikasi Publik Bank BJB.

Dalam kunjungan itu, Menteri PKP melakukan diskusi bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin, Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto, dan Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho.

Sampai saat ini penyaluran KPR FLPP terbesar masih di Jawa Barat. Menurut catatan BP Tapera, dari realisasi penyaluran per 26 Maret 2025 senilai Rp6,63 triliun untuk 53.645 rumah, sebanyak Rp1,69 triliun atau lebih dari 25 persen disalurkan untuk 13.528 rumah di Jawa Barat.

Setelah itu disusul Jawa Tengah (Rp569,23 miliar/4.784 rumah), Banten (Rp505,7 miliar/4.25 rumah), Sulawesi Selatan (Rp490,16 miliar/3.933 rumah), Sumatera Selatan (Rp386,92 miliar/3.240 rumah), Jawa Timur (Rp366.26 miliar/3.091 rumah), Sumatera Utara (Rp278,68 miliar/2.347 rumah), dan Kalimantan Selatan (Rp278,22 miliar/2.140 rumah).

Selebihnya realisasi penyaluran KPR FLPP itu tersebar di 25 provinsi lain senilai seratusan juta sampai 200 miliaran rupiah per provinsi untuk puluhan sampai seribuan rumah.

Bank BTN masih sangat mendominasi penyaluran, mencapai lebih dari Rp5 triliun (76 persen) untuk 41.141 rumah. Diikuti Bank BRI (Rp350,82 miliar/2.779 rumah), Bank BNI (Rp330,71 miliar/2.623 rumah), Bank Mandiri (Rp189,88 miliar/1.492 rumah), dan Bank BJB (Rp128,23 miliar/1.052 rumah).

Selebihnya terbagi di 25 BPD plus 1 bank BUMN dan 1 bank swasta nasional senilai 2 miliaran hingga 85 miliaran rupiah per bank untuk dua puluhan sampai 700-an rumah. Dengan kata lain kontribusi Bank BJB dalam penyaluran KPR FLPP masih sangat mini, sekitar 2 persen.

Menurut Ara, kenaikan kuota subsidi FLPP tahun ini dari semula untuk 220.000 rumah menjadi 350.000 rumah, adalah kesempatan emas bank penyalur KPR termasuk Bank BJB untuk meningkatkan penyaluran KPR subsidi dengan skim Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

“Saya minta Bank BJB minimal bisa menyalurkan KPR FLPP setidaknya 10 persen dari target, atau sekitar 30.000-35.000 rumah subsidi, di Jawa Barat. Saya akan kasih 10 pegawai terbaik Bank BJB untuk umroh dengan uang pribadi saya jika BJB bisa mencapai target tersebut,” ujar Ara.

Ia menambahkan, peningkatan kuota FLPP menjadi 350.000 rumah itu merupakan yang pertama dan terbesar sepanjang sejarah. Karena itu Ara mengaku selalu memprovokasi Bank BJB agar bisa berubah dan lebih semangat menyalurkan KPR FLPP.

“Apalagi masih banyak rakyat Jawa Barat yang membutuhkan rumah layak huni. Mari kita berlomba-lomab berbuat kebaikan, dan membantu rakyat untuk bisa memiliki rumah layak huni lewat FLPP,” pungkas Ara.

Baca juga: Sampai Maret Realisasi KPR FLPP Capai Rp6,63 Triliun untuk 53.645 Rumah

Merespon Menteri PKP, Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin mengaku siap mendorong peningkatan penyaluran KPR FLPP oleh Bank BJB.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan sejumlah asosiasi pengembang perumahan di Jawa Barat, guna mengetahui jumlah pasokan rumah subsidi yang ada. Kami siap mendukung Program 3 Juta Rumah dan melaksanakan penyaluran FLPP lebih banyak lagi dari tahun sebelumnya,” tandasnya.

Yusuf mengungkapkan, sejak 2016 sampai medio 2025 Bank BJB telah menyalurkan bjb KPR Sejahtera FLPP untuk 37.636 rumah subsidi senilai Rp4,6 triliun, memanfaatkan dana subsidi FLPP dari BP Tapera dan BUMN PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).

Sementara realisasi bjb KPR Sejahtera FLPP sejak Presiden Prabowo Subianto dilantik 20 Oktober 2024 sampai 2 Juni 2025 mencapai 2.119 rumah senilai Rp344.366.735.547. Yaitu, dari dana subsidi yanga ada di BP Tapera Rp258.275.051.660 dan PT SMF Rp86.091.683.886.

Sedangkan realisasi bjb KPR Sejahtera FLPP dari 1 Januari 2025-2 Juni 2025 sebanyak 1.791 rumah senilai Rp290.467.893.000, dengan dana subsidi dari BP Tapera Rp217.850.919.750 dan PT SMF Rp72.616.973.250.

“Lokasi penyaluran bjb KPR Sejahtera FLPP terbanyak di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bandung,” ungkap Yusuf.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini