Mei Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Kembali Melesat

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Selasa (1/7/2025), neraca perdagangan Indonesia Mei 2025 masih mencatat surplus dengan nilai USD4,30 miliar. Melesat dibanding surplus April 2025 yang hanya USD0,16 miliar.
Dengan demikian selama 61 bulan tanpa putus sejak Mei 2020, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus. Surplus itu didapat, karena ekspor Indonesia Mei 2025 mencapai USD24,61 miliar, naik 9,68 persen dibanding Mei 2024.
Dari jumlah itu, ekspor nonmigas Mei 2025 mencapai USD23,50 miliar, meningkat 11,80 persen dibanding Mei 2024. Sedangkan nilai impor Indonesia Mei 2025 mencapai USD20,31 miliar, naik 4,14 persen dibanding Mei 2024. Dari jumlah itu, impor nonmigas mencapai US$17,67 miliar atau naik 5,44 persen dibanding Mei 2024.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2025 mencapai USD111,98 miliar, naik 6,98 persen dibanding periode yang sama 2024. Dari jumlah itu, nilai ekspor nonmigas mencapai USD106,06 miliar, meningkat 8,22 persen.
Sementara nilai impor Indonesia Januari-Mei 2025 mencapai USD96,60 miliar, naik 5,45 persen dibanding periode yang sama 2024. Dari jumlah itu, nilai impor nonmigas naik 7,92 persen menjadi USD82,96 miliar.
Baca juga: 5 Tahun Tanpa Putus Neraca Perdagangan Indonesia Surplus
Surplus neraca perdagangan yang melesat lagi pada Mei 2025, terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas, yang mencatat surplus USD5,83 miliar.
Kinerja ekspor nonmigas itu terutama ditopang ekspor barang berbasis sumber daya alam, seperti lemak dan minyak hewani/nabati, logam mulia dan perhiasan/permata, serta produk manufaktur seperti besi dan baja.
Ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India masih menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Sementara defisit neraca perdagangan migas meningkat menjadi sebesar USD1,53 miliar pada Mei 2025, sejalan dengan peningkatan impor migas di tengah penurunan ekspor migas.