Menteri PKP Makin Gencar Pasarkan Rumah Subsidi FLPP

Kenaikan kuota subsidi rumah dengan skim Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 220.000 menjadi 350.000 unit tahun ini, membuat Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) makin intensif memasarkan rumah subsidi FLPP .
Tujuannya memastikan target 350.000 rumah subsidi itu tercapai. Sampai pertengahan Juli 2025, realisasi target baru mencapai 129.000 unit.
Berbagai kelompok menjadi target pemasaran rumah subsidi oleh Menteri PKP. Mulai dari buruh, pekerja migran, anggota TNI/Polri, guru, tenaga kesehatan, PNS, pekerja media, sampai guru ngaji dan dai.
Menteri PKP juga mengajak bank besar seperti BCA yang selama ini tidak pernah menyalurkan KPR FLPP, untuk juga terlibat menyalurkannya guna mendukung program 3 juta rumah.
Untuk itu Ara tak segan mengeluarkan duit pribadi untuk membantu sebagian kalangan itu agar bisa membeli rumah subsidi. Yang terbaru Menteri PKP menyasar kalangan perguruan tinggi.
Akhir pekan lalu (31/72025) ia menerima kunjungan Rektor ITB Prof Dr Ir Tatacipta Dirgantara MT di kantor Kementerian PKP, Wisma Mandiri 2, Jakarta.
Dalam pertemuan itu Menteri PKP meminta Rektor ITB memilih 100 pegawainya yang berhak mendapatkan bantuan uang muka rumah subsidi dari dirinya, sebagai bentuk penghargaan bagi ITB yang telah melahirkan banyak pemimpin bangsa, serta berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur dan perumahan di Indonesia.
“Kami juga siapkan program dan sosialisasi KPR FLPP untuk pegawai di lingkungan ITB. Silakan Pak Rektor pilih 100 orang dari ITB yang berhak mendapatkan rumah subsidi lewat KPR FLPP. Kami siap memberikan bantuan uang muka (dari kocek pribadi),” kata Ara.
Baca juga: Menteri PKP: Perlu Sosialisasi Lebih Gencar Agar Target Penyaluran FLPP Tercapai
Rektor ITB mengaku senang dengan komitmen Kementerian PKP membantu pemilikan rumah subsidi bagi pegawainya, karena memang masih banyak pegawai ITB yang belum memiliki rumah.
Unika Parahyangan
Pada hari yang sama malam harinya Menteri PKP juga menerima Rektor Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Prof Ir Tri Basuki Joewono PhD, dan Ketua Ikatan Aluni Unpar Tracy.
Pada pertemuan itu Menteri PKP mengajak kalangan akademisi ikut mensosialisasikan pentingnya Program 3 Juta Rumah. Salah satunya berupa program pembiayaan rumah subsidi dengan KPR FLPP.
Pasalnya, banyak pegawai di lingkungan universitas di Indonesia yang belum memiliki rumah sendiri. Belum menyebut pegawai dari ekosistem pendukungnya, seperti satpam, petugas kebersihan, dan office boy.
“Agustus ini saya akan ke kampus–kampus di Bandung seperti Unpar dan ITB, untuk sosialisasi program perumahan agar bisa diketahui oleh lebih banyak kalangan,” ungkap Ara.
Rektor Unpar dan Ketua Ikatan Alumni Unpar Tracy menyatakan, sangat mendukung program perumahan yang dilaksanakan Menteri PKP. Apalgi, masih banyak pegawai di kampus Unpar yang belum punya rumah sendiri.
Baca juga: Buruh, Guru, dan Tenaga Kesehatan Paling Banyak Nikmati KPR FLPP
“Kami akan melibatkan peran alumni Unpar untuk ikut membantu dalam program ini. Kita akan siapkan data pegawai yang belum memiliki rumah,” kata Profesor Tri Basuki.
Masih di hari yang sama di kantornya, Menteri PKP juga menerima kunjungan anggota DPR Fraksi Gerindra Sabam Rajagukguk, Bupati Samosir Vandiko Timotius, Bupati Tapanuli Utara Jonios Taripar, Bupati Toba Effendi Sintong, Bupati Pakpak Barat Franc Bernhard, dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan Junita Rebeka Marbun.
“Kami membahas berbagai program dan kebijakan di sektor perumahan bagi masyarakat, termasuk program rumah subsidi dengan KPR FLPP. Salah satunya bagaimana pemda bisa hadir memberikan subsidi kepada pegawainya yang mengambil rumah bersubsidi,” ungkap Ara.
Diskusi dengan pejabat daerah dinilainya penting, karena pemda memiliki aset tanah yang bisa dimanfaatkan sebagai lokasi pembangunan rumah bagi pegawainya selain masyarakat umum.
Selain soal KPR FLPP, dibahas juga rencana pelaksanaan KUR Perumahan, yang memberi kesempatan kepada pengusaha lokal untuk terlibat dalam pembangunan rumah subsidi.
“Aturan KUR Perumahan sudah selesai. Tinggal mensinkronisasikan Permen (Peraturan Menteri)-nya dengan Kementerian Keuangan dan Kemenko Perekonomian. Kapanpun dipanggil Pak Menko untuk rapat, kami sudah siap,” kata Menteri PKP.
Baca juga: Menteri PKP Minta Bank BJB Genjot Penyaluran KPR FLPP di Jawa Barat
Bupati Tapanuli Utara mengaku sangat senang bisa bertemu langsung dengan Menteri PKP dan berdiskusi tentang perumahan rakyat.
“Beberapa poin kami dapatkan untuk menjadi dasar kebijakan kami nanti. Salah satunya bagaimana pemerintah daerah hadir memberikan subsidi kepada pegawai yang akan membeli rumah subsidi,” ujar Jonios.