Kamis, Oktober 23, 2025
HomeBerita PropertiNihil Pasokan Baru, Tapi Okupansi Perkantoran di CBD Jakarta Hanya Naik Tipis

Nihil Pasokan Baru, Tapi Okupansi Perkantoran di CBD Jakarta Hanya Naik Tipis

Pada triwulan dua 2025 tidak ada pasokan ruang perkantoran baru di kawasan pusat bisnis atau CBD Jakarta, sehingga total stok ruang perkantoran tetap sekitar 7,4 juta m2 hingga akhir Juni 2025.

Bahkan, menurut Marketbeat Cushman & Wakefield yang dilansir pekan lalu, tak ada proyek perkantoran baru yang akan memasuki pasar hingga akhir tahun ini, sehingga total pasokan akan tetap pada angka tersebut.

Transaksi sewa pada triwulan ulasan masih berjalan dengan kecepatan yang relatif lambat. Tercatat beberapa relokasi besar di tiga gedung perkantoran, dengan total ruang baru yang terisi mencapai 15.000 m2. Seluruhnya berlokasi di gedung grade A di kawasan Jalan Jenderal Sudirman.

Total penyerapan bersih selama triwulan dua 2025 saja mencapai 23.900 m2, sehingga total penyerapan bersih sepanjang tahun hingga 30 Juni 2025 mencapai 55.300 m2.

Penyerapan juga sangat didominasi gedung grade A, yang mencapai sekitar 97 persen dari total penyerapan ruang kantor baru di CBD Jakarta.

Sejalan dengan tak adanya pasokan baru dan peningkatan ruang tersewa kendati lambat, tingkat hunian atau okupansi ruang perkantoran di CBD Jakarta juga terus naik, menjadi 76 persen sampai Juni 2025 atau meningkat tipis 0,4 persen.

Dari 24 persen ruang perkantoran yang kosong, tingkat kekosongan terbesar (dibanding stok masing-masing) ada di koridor Jl MH Thamrin sebesar 28,1 persen. Diikuti Kuningan 26,7 persen, Satrio-Mas Mansyur 25 persen, Senayan etc 24,7 persen, Gatot Subroto 23 persen, dan Sudirman 21,5 persen.

Baca juga: Tak Ada Pasokan Baru, Kekosongan Ruang Kantor di CBD Jakarta Menurun

Sudirman mencatat stok ruang perkantoran terbesar 2,8 juta m2, diikuti Kuningan 1,74 juga m2, Gatot Subroto 1,22 juta m2, Satrio-Mas Mansyur 713.000 m2, Thamrin 659.000 m2, dan Senayan etc 251.000 m2.

Transaksi sewa yang masih meningkat lambat, membuat harga sewa ruang perkantoran di CBD Jakarta juga masih stabil. Hingga akhir Juni 2025, harga sewa dasar rata-rata dalam rupiah masih berada di angka Rp171.800/m2/bln, hanya naik 0,1 persen secara triwulanan (qoq).

Dalam dolar AS (USD), harga sewa dasar meningkat lebih tinggi sebesar 2,7 persen, tapi sebagian besar disebabkan oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap USD sebesar 2,8 persen (qoq). Begitu juga service charge, tetap stabil di angka Rp94.70/m2/bln.

Cushman memperkirakan, permintaan ruang perkantoran di CBD Jakarta akan tetap positif selama semester dua tahun ini. Karena itu okupansi secara keseluruhan akan terus naik karena tak adanya pasokan baru.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini