Colliers: Kinerja Kawasan Industri Terus Membaik, Ada Pergeseran Ke Kawasan Baru

Pasokan lahan industri di wilayah Jabodetabek terus berkembang yang dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan dan beragamnya tingkat ketersediaan di berbagai sub-pasar. Setiap kawasan memiliki peran yang khas dalam peta pengembangan industri yang lebih luas di sekitar Jakarta.
Menurut Head of Research Colliers Indonesiia Ferry Salanto, pasar lahan industri di wilayah Jabodetabek terus menunjukkan dinamika yang signifikan sepanjang periode semester pertama tahun 2025.
“Meskipun total penjualan masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, tanda-tanda pemulihan sudah mulai terlihat khususnya pada kuartal kedua yang mencatatkan lonjakan cukup besar,” ujarnya melalui siaran pers yang diterbitkan Kamis (21/08).
Kawasan industri utama seperti Artha Industrial Hill (AIH) dan Modern Cikande tampil sebagai pusat aktivitas khususnya akibat didorong oleh tingginya minat sektor manufaktur dan energi terbarukan, termasuk arus investasi dari perusahaan asal China.
Sementara itu Purwakarta dan Subang mulai menarik perhatian sebagai alternatif strategis berkat ketersediaan lahan luas serta pengembangan infrastruktur terutama Pelabuhan Patimban. Stabilitas harga lahan mencerminkan pasar yang relatif seimbang sekaligus menunjukkan sikap lebih hati-hati para pengembang dalam menjaga daya saing kawasan industri.
Baca juga: Tak Ada Transaksi Besar Seperti Tahun Lalu, Triwulan II Penjualan Lahan Industri Anjlok
Untuk meraih situasi yang lebih baik di tengah perubahan situasi bisnis, Ferry menyarankan kalangan pengembang kawasan industri harus bersikap lebih fleksibel dan visioner khususnya saat melakukan ekspansi ke wilayah baru seperti Subang dan Purwakarta.
Dari sisi pengambil kebijakan atau pemerintah, sangat penting juga untuk meningkatkan infrastruktur pendukung serta menonjolkan nilai tambah yang ditawarkan seperti insentif investasi hingga prosedur perizinan yang lebih sederhana.
Harus terus didorong kemitraan strategis dengan industri yang berkembang pesat seperti manufaktur berteknologi tinggi, energi terbarukan dan logistik yang akan menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kemudian menjaga stabilitas harga sambil tetap responsif terhadap permintaan pasar akan sangat membantu kalangan pengembang tetap kompetitif di tengah kenaikan biaya dan ketidakpastian global.
Secara keseluruhan, pasokan lahan industri di wilayah Jabodetabek menunjukkan tingkat konsentrasi yang semakin tinggi. Meskipun Bekasi dan Karawang masih menjadi pusat utama aktivitas industri, keterbatasan pasokan mulai mengalihkan minat ke wilayah Serang serta ke arah timur seperti Purwakarta dan Subang.
“Perubahan ini mengindikasikan bahwa peta pertumbuhan industri ke depan akan meluas dari pusat-pusat tradisional menuju kawasan baru yang menawarkan lahan lebih luas, harga lebih kompetitif, serta dukungan infrastruktur yang terus berkembang,” beber Ferry.