Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat perekonomian nasional tetap tumbuh dan berdaya saing, sekaligus mampu mendorong penciptaan lapangan kerja, melalui berbagai program dan kebijakan.
“Kami terbuka terhadap berbagai usulan kebijakan yang bisa membuka lapangan kerja, dan membuat masyarakat punya kesempatan (lebih luas mendapatkan pekerjaan),” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara Luncheon Meeting bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) di Jakarta, Kamis (4/9/2025), sebagaimana dikutip keterangan resmi Kemenko Perekonomian.
Pertemuan tersebut menjadi forum penting untuk membahas kondisi terkini perekonomian Indonesia, sekaligus merumuskan arah kebijakan dan peluang kolaborasi pemerintah dengan dunia usha ke depan.
Menko Airlangga menyampaikan apresiasi kepada dunia usaha yang tetap optimis di tengah dinamika politik dan ekonomi saat ini, dan menegaskan pentingnya kolaborasi untuk mendorong perekonomian tetap tumbuh.
Airlangga pun menyampaikan berbagai program konkret untuk memperkuat sektor riil. Mulai dari revitalisasi industri padat karya, stimulus bagi sektor pariwisata, dukungan terhadap perumahan rakyat melalui skema FLPP dan KUR Perumahan, program Makan Bergizi Gratis, Bantuan Subsidi Upah, perluasan akses pembiayaan bagi UMKM dan petani, hingga kebijakan terkait ketenagakerjaan.
Terkait lapangan kerja, Menko Perekonomian mengusulkan para pengusaha Kadin membuka kesempatan magang selama 6 bulan bagi para sarjna baru dengan diberi honorarium.
Program itu diharapkan memberikan kesempatan nyata bagi para lulusan untuk mendapatkan pengalaman kerja dan keterampilan, sekaligus membantu perusahaan dalam menemukan talenta baru yang potensial.
Pemerintah juga mendorong pengembangan sektor pariwisata, sejalan dengan kebijakan pembukaan sejumlah bandara internasional baru. Dunia usaha diharapkan dapat memanfaatkan peluang itu, untuk memperkuat kawasan wisata unggulan yang menjadi andalan pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca juga: Penghasilan Menurun, Pesimis Dapat Pekerjaan. Paling Pesimis Lulusan Sarjana dan SMA
Transformasi digital juga dipacu melalui pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), yang diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Digitalisasi termasuk AI akan memperkerjakan tenaga kerja yang banyak. Sekarang akselerasinya (AI) makin tinggi. Tadi disampaikan (Ketua Umum Kadin) untuk data labeling saja butuh 10 ribu tenaga kerja,” terang Menko Airlangga.
Pemerintah juga mendorong percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk rencana pembangunan Giant Sea Wall sebagai program unggulan untuk melindungi masyarakat pesisir Jawa dari dampak perubahan iklim.
Proyek itu akan dilaksanakan secara bertahap, dan penawaran kerja sama telah dibuka dengan sejumlah negara mitra seperti Tiongkok, Korea, Jepang, hingga negara-negara Eropa.
Menko Airlangga mengungkapkan, IEU-CEPA (perjanjian dagang Indonesia-Uni Eropa) akan diteken 23 September 2025. Pemerintah juga akan melanjutkan perundingan perdagangan dengan Amerika Serikat.
Sementara di WTO (Organisasi Perdagangan Dunia), Indonesia mencatat kemenangan dalam sengketa biodiesel dan nikel, yang akan makin menggairahkan industri di dua bidang tersebut.
“Semua program dan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas penciptaan lapangan kerja, dan memperkuat daya saing Indonesia itu, hanya akan terwujud melalui kerja sama erat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Pemerintah akan memberikan kepastian hukum, insentif fiskal, serta menjaga stabilitas makro agar iklim usaha makin kondusif,” pungkas Airlangga.