MRT Jakarta Kerjasama dengan China Kembangkan TOD di Jalur MRT

PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT China Communications Construction Engineering Indonesia menyepakati kerja sama pengembangan lahan dan properti berbasis transit oriented development (TOD) di sekitar jalur MRT Jakarta.
Kesepakatan tersebut dituangkan ke dalam nota kesepahaman (MOU) yang ditandatangani oleh Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud dan President Director PT China Communication Construction Engineering Indonesia Zhang Huaping.
Penandatanganan dilakukan di Gedung Transport Hub Dukuh Atas pekan lalu yang disaksikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Perkotaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Sri Haryati, Dirjen Tata Kelola dan Pengendalian Risiko Kementerian PKP Azis Andriansyah, Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat, dan Direktur Pengembangan Bisnis PT China Communication Construction Engineering Indonesia Titien Sutriani Syukur.
Baca juga: MRT Jakarta-WIKA Kaji Kawasan TOD Lebak Bulus
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat mengakatan, penjajakan kerja sama ini memberi kesempatan bagi kedua belah pihak untuk mengkaji potensi pengembangan lahan, properti, penyediaan hunian, hingga potensi bisnis lainnya yang berbasis TOD di sekitar jalur MRT Jakarta.
“Ke depan dengan kerja sama ini kita dapat menunjukkan kalau untuk membangun Kota Jakarta merupakan peran semua pihak yang ada di dalamnya termasuk dari sektor swasta. Rancanyanya, penjajakan ini akan berlangsung hingga dua tahun ke depan,” ujarnya dikutip dari siaran pers Senin (15/09).
Berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta No. 65 tahun 2021, MRT Jakarta mendapatkan tugas sebagai pengelola kawasan berorientasi transit di sepanjang jalur MRT Jakarta koridor utara-selatan.
Baca juga: MRT Jakarta Gandeng Rukita Hadirkan Hunian Di Jalur MRT
Sejauh ini ada enam kawasan TOD yang sedang dikembangkan yaitu di Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M, Sisingamangaraja, Istora Senayan, Dukuh Atas, dan Bundaran HI. Pengembangan kawasan di sekitar stasiun ini juga telah mendorong peningkatan angka keterangkutan (ridership) MRT Jakarta.