Kamis, September 18, 2025
HomeNewsEkonomiBI Rate Sudah Turun Banyak, Bunga Deposito dan Kredit Tetap Tinggi

BI Rate Sudah Turun Banyak, Bunga Deposito dan Kredit Tetap Tinggi

Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan bunga acuan sebanyak 125 bps sejak September 2024 menjadi 4,75 persen. Bunga pasar uang dan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) juga sudah turun sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia.

Namun, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), 16-17 September 2025, yang hasilnya disampaikan Rabu (17/9/2025), menyebutkan, bunga dana pihak ketiga (DPK) seperti deposito, juga bunga kredit belum mengikuti penurunan bunga acuan itu. Bunga deposito dan bunga kredit masih tinggi.

“Seharusnya penurunan bunga pasar uang dan imbal hasil SBN itu, diikuti dengan penurunan suku bunga oleh perbankan,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat menyampaikan hasil RDG BI itu, Rabu (17/9/2025).

Perry menjelaskan, di pasar uang sejalan dengan penurunan BI-Rate sebesar 125 bps sejak September 2024 itu, ditambah ekspansi likuiditas moneter BI, suku bunga INDONIA terus menurun sebesar 144 bps dari 6,03 persen pada awal 2025 menjadi 4,59 persen pada 16 September 2025.

Baca juga: BI Rate Makin Rendah, Tapi Bunga Kredit Tetap Tinggi dan Bank Malas Salurkan Kredit

Suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tenor 6, 9, dan 12 bulan juga menurun, masing-masing sebesar 210 bps, 213 bps, dan 219 bps sejak awal 2025 menjadi 5,06 persen, 5,07 persen, dan 5,08 persen pada 12 September 2025.

Imbal hasil SBN tenor 2 tahun juga demikian, menurun 185 bps dari 6,96 persen pada awal 2025 menjadi 5,11 persen pada 16 September 2025, sementara untuk tenor 10 tahun menurun 94 bps dari 7,26 persen pada pertengahan Januari 2025 menjadi 6,32 persen.

“Namun, pada saat bersamaan, penurunan suku bunga perbankan masih berjalan lambat,” keluh Gubernur BI.

Dibanding penurunan BI-Rate sebesar 125 bps, suku bunga deposito 1 bulan misalnya, hanya turun 16 bps dari 4,81 persen pada awal 2025 menjadi 4,65 persen pada Agustus 2025.

“Terutama dipengaruhi oleh pemberian special rate kepada deposan besar yang mencapai 25 persen dari total DPK bank,” ungkap Perry.

Baca juga: Bunga Masih Tinggi, Penyaluran Kredit Terus Melandai

Penurunan suku bunga kredit perbankan bahkan berjalan lebih lambat. Yaitu, hanya sebesar 7 bps dari 9,20 persen pada awal 2025 menjadi 9,13 persen pada Agustus 2025.

“Bank Indonesia memandang suku bunga deposito dan kredit perbankan perlu segera turun, sehingga dapat meningkatkan penyaluran kredit, sebagai bagian upaya bersama mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” pungkas Gubernur BI.

Berita Terkait

Ekonomi

Gubernur Perry: Ekonomi Indonesia Masih Terengah-Engah

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia...

Gubernur BI: Ekonomi Dunia Makin Payah

Perekonomian dunia masih dalam tren melambat sebagai dampak penerapan...

Lagi BI Pangkas Bunga Acuan Jadi 4,75 Persen Demi Pertumbuhan Ekonomi

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 September...

60 Persen Ekspor Furnitur ke Amerika, HIMKI Minta Pemerintah Diplomasi Tarif yang Lebih Ringan

Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyoroti eskalasi...

Berita Terkini