Rabu, Oktober 1, 2025
HomeApartmentColiiers: Pasar Apartemen Jakarta Tetap Stabil

Coliiers: Pasar Apartemen Jakarta Tetap Stabil

Periode kuartal kedua 2025, pasar apartemen Jakarta masih dalam kondisi yang stabil dengan perubahan harga dan tingkat serapan yang relatif minimal meskipun dipengaruhi faktor musiman.

Berdasarkan riset Colliers Indonesia, pasar properti khususnya segmen apartemen masih menunjukkan ketahanan yang didukung oleh permintaan yang konsisten khususnya terhadap unit yang siap huni karena ditawarkan dengan banyak insentif dari pemerintah dan pengembang.

Menurut Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto, pada kuartal kedua 2025, harga penawaran rata-rata tercatat sebesar Rp35,9 juta per meter persegi (m2) yang mencerminkan kenaikan tahunan kurang dari 1 persen.

“Kenaikan harga yang lebih signifikan terlihat di kawasan CBD dan area di luar Jakarta Selatan. Pergerakan ini didorong oleh meningkatnya permintaan serta hadirnya pasok baru. Sementara itu di daerah pinggiran, penyerahan unit yang akan datang mendorong aktivitas penjualan sehingga menghasilkan penyesuaian harga yang lebih kuat,” ujarnya melalui siaran pers yang diterbitkan Selasa (30/09).

Baca juga: Pasar Apartemen Lesu Bikin Fondasinya Menjadi Lebih Baik

Sekitar 70 persen serapan unit pada kuartal kedua tahun ini juga berasal dari pembeli yang mencari unit siap huni. Tren ini menunjukkan preferensi terhadap inventaris yang telah selesai yang didorong oleh persepsi risiko yang lebih rendah serta keberlanjutan manfaat insentif PPN 100 persen (PPN DTP).

Namun begitu secara keseluruhan, tingkat serapan tidak banyak berubah dibandingkan kuartal sebelumnya. Dari sisi pasok, pertumbuhan diperkirakan mencapai 1,1 persen sepanjang 2025–2027 terutama ditopang oleh proyek-proyek baru di Jakarta Selatan.

Kawasan ini diprediksi akan terus memimpin serah terima apartemen di masa mendatang. Jakarta Barat juga tetap menjadi kontributor utama, menempati posisi kedua dalam stok kumulatif apartemen. Posisinya diperkuat oleh ketersediaan lahan pengembangan yang luas dan harga tanah yang relatif terjangkau.

Sebaliknya di area Jakarta Timur yang saat ini masih didominasi perumahan tapak dan kawasan industry, menunjukkan pergerakan minimal dalam pengembangan apartemen hingga tahun 2027. Namun proyek-proyek baru diperkirakan akan terkonsentrasi di sekitar simpul Transit-Oriented Development (TOD) yang secara bertahap akan meningkatkan daya saing kawasan tersebut.

Baca juga: Al Qilaa Qatar Akan Memulai Proyek 1 Juta Rumah di Lahan KAI di Ancol

Ferry menyarankan kalangan pengembang untuk memprioritaskan penyelesaian proyek tepat waktu terutama untuk pembangunan yang dijadwalkan serah terima antara 2025 hingga 2027. Pengelolaan jadwal serah terima yang baik akan sangat penting guna menghindari tumpang tindih pengiriman unit dan memitigasi risiko kejenuhan pasar.

“Dari sisi pembeli baik untuk investasi maupun kebutuhan harian, kami menyarankan untuk memantau pasar secara cermat agar memanfaatkan peluang yang muncul terutama dalam memperoleh unit dengan harga peluncuran yang lebih menarik,” imbuhnya.

Berita Terkait

Ekonomi

Di Tengah Gejolak Ekonomi, Masyarakat Punya Kebiasaan Bagus Untuk “Win This Economy”

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia...

Bank Mandiri: Pertumbuhan Penjualan Eceran Melambat

Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan kinerja penjualan eceran diperkirakan...

Premi Risiko Investasi RI Naik Tajam, Modal Asing Masih Terus Keluar

Premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia...

Berita Terkini