BTN Kuasai 78 Persen Pasar Rumah Subsidi di Jawa Timur

Praktis di semua daerah Bank BTN menjadi penguasa pasar pembiayaan perumahan rakyat. Di Jawa Timur misalnya, sampai akhir September 2025 BTN sudah menyalurkan 10.243 unit KPR Sejahtera FLPP. Yaitu, 6.505 unit dari BTN Konvensional dan 3.738 unit dari BTN Syariah.
Capaian tersebut menjadikan BTN menguasai 78,3 persen pangsa pasar pembiayaan rumah subsidi, dari total 13.069 unit KPR rumah subsidi FLPP yang disalurkan seluruh bank di provinsi tersebut.
Dengan capaian tersebut, Jawa Timur berkontribusi sekitar 6,6 persen terhadap total penyaluran KPR FLPP secara nasional.
Daerah di Jawa Timur dengan tingkat penyaluran tertinggi adalah Kabupaten Jember (2.205 unit), Malang (1.534 unit), Banyuwangi (870 unit), dan Kediri (841 unit).
“Kinerja di Jawa Timur mencerminkan solidnya ekosistem pembiayaan perumahan yang telah dibangun BTN bersama pemerintah dan pengembang. Kami menjaga konsistensi agar masyarakat berpenghasilan rendah makin mudah memiliki rumah,” kata Hirwandi Gafar, Direktur Consumer Banking BTN, sebagaimana dikutip keterangan tertulis Ramon Armando, Corporate Secretary BTN, Rabu (15/10/2025).
Hirwandi menambahkan, keberhasilan tersebut juga didukung oleh percepatan sertifikasi tanah dan penyaluran dana subsidi melalui mekanisme digital.
Program KPR subsidi BTN di Jawa Timur menjangkau masyarakat dari berbagai profesi. Mulai dari pegawai swasta, ASN, tenaga pendidik, anggota TNI/Polri, hingga pekerja informal dan wirausaha kecil.
Langkah ini sejalan dengan komitmen BTN memperluas akses kepemilikan rumah yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendukung pemerataan ekonomi di seluruh lapisan masyarakat.
“BTN memastikan pembiayaan rumah subsidi dapat diakses lintas profesi, termasuk sektor informal yang selama ini sulit memperoleh kredit perumahan,” ujar Hirwandi.
Baca juga: Danantara Puji BTN Buka Akses Pembiayaan Bagi Pekerja Informal
Ia menambahkan, BTN juga mencatat peningkatan partisipasi perempuan dalam program KPR subsidi. Sekitar 32,7 persen penerima KPR subsidi BTN adalah perempuan, mencerminkan komitmen BTN dalam memperluas akses kepemilikan rumah yang setara dan inklusif.
“Digitalisasi dan kolaborasi dengan pengembang lokal terus kami dorong untuk mempercepat proses pengajuan, tanpa mengorbankan prinsip ketepatan sasaran dan tata kelola,” terang Hirwandi.
Ia menambahkan, keberhasilan program KPR subsidi tidak hanya membantu masyarakat memiliki rumah, tapi juga memberikan efek ekonomi berantai di tingkat lokal.
Setiap proyek perumahan yang dibiayai BTN mendorong penyerapan tenaga kerja di sektor konstruksi, peningkatan permintaan material bangunan, serta pertumbuhan sektor pendukung seperti transportasi, makanan, dan jasa.
“Program KPR subsidi bukan hanya tentang rumah, tapi juga tentang pembentukan karakter dan kecerdasan insan Indonesia serta tentang aktivitas ekonomi yang tumbuh di sekelilingnya. Inilah bentuk kontribusi BTN terhadap pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Hirwandi.