BNI Sediakan Trade Facility Untuk Geo Pipa Energi, Dorong Sustainable Finance
Bank BNI memperkuat komitmen terhadap pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia melalui penyediaan fasilitas kredit dan trade facility bagi PT Geo Pipa Energi (Persero). Dukungan ini difokuskan untuk membiayai pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) serta mendukung aktivitas operasional perusahaan.
Kolaborasi strategis ini dikukuhkan melalui penandatanganan perjanjian bertajuk ‘Commitment on Green Project and Operation Financing for 500MW Geothermal Energy Development PT Geo Dipa Energi (Persero)’ antara SEVP Wholesale Solutions & Value Chain Bank BNI Pancaran Affendi dan Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Yudistian Yunis.
Menurut Corporate Secretary Bank BNI Okki Rushartomo, dukungan ini merupakan wujud komitmen Bank BNI dalam mempercepat transisi energi bersih dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia.
“Pembiayaan ini merupakan wujud nyata dukungan BNI terhadap pengembangan proyek energi hijau nasional sekaligus upaya mempercepat transisi energi bersih di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis Senin (20/10).
Sinergi ini juga menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional berbasis sumber daya ramah lingkungan. Kerja sama ini juga mempertegas posisi Bank BNI sebagai pelopor perbankan nasional yang aktif mendorong implementasi keuangan berkelanjutan (sustainable finance).
Baca juga: BNI GoGreen: Bisnis dan Menjaga Lingkungan Bisa Berjalan Seiring
Sinergi dengan Geo Dipa memperkuat posisi Bank BNI sebagai pelaku utama dalam pembiayaan hijau dan mendukung agenda nasional menuju masa depan energi yang berkelanjutan.
Sebagai salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang energi panas bumi, Geo Dipa Energi saat ini mengelola proyek PLTP Dieng dan PLTP Patuha, dua proyek strategis nasional yang menjadi bagian penting dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Saat ini, kapasitas terpasang mencapai 120 MW dengan rencana ekspansi hingga 500 MW.
Energi panas bumi memiliki keunggulan utama karena ramah lingkungan dan bebas dari emisi karbon tinggi. Berdasarkan data International Energy Agency (IEA), pembangkit panas bumi hanya menghasilkan 45–80 gram CO₂ per kWh, jauh lebih rendah dibandingkan PLTU batubara yang mencapai 900–1.000 gram CO₂ per kWh.
Selain itu PLTP dapat beroperasi selama 24 jam penuh sepanjang tahun, menjadikannya sumber energi baseload yang andal dan efisien. Sumber energi panas bumi juga tersebar di berbagai wilayah Indonesia sehingga berpotensi besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor energi sekaligus memperkuat kemandirian energi nasional.
Baca juga: BNI Langsung Sediakan Konter KUR Perumahan Saat Sosialisasi untuk Percepat Penyaluran
Melalui dukungan terhadap Geo Dipa Energi, Bank BNI menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mempercepat pengembangan energi hijau nasional sekaligus memperkuat ekosistem keuangan berkelanjutan di Indonesia menuju ekonomi rendah karbon.
“Kami terus berkomitmen untuk mendukung proyek-proyek energi bersih yang memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi contoh nyata kolaborasi antara sektor keuangan dan energi dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan,” pungkas Okki.