Pertumbuhan Harga Rumah di Depok Tertinggi di Jabodetabek

Kota Depok, Jawa Barat, salah satu kota satelit Jakarta, mencatat tren harga rumah seken paling tangguh di tengah melambatnya pasar properti Jabodetabek dan nasional.
Berdasarkan Rumah123 Flash Report September 2025, pertumbuhan indeks harga tahunan rumah seken (Resale Price Index) di Depok mencapai 3,8 persen (yoy), di atas rata-rata pertumbuhan di Jabodetabek yang hanya 0,3 persen dan nasional 0,2 persen.
“Sejak Juni sampai Agustus, pertumbuhan harga (rumah seken di) Jabodetabek dan nasional secara umum terus melambat,” kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya melalui keterangan tertulis baru-baru ini. Rumah123 adalah marketplace properti terbesar dan tersohor saat ini.
Menurut Marissa, pertumbuhan harga rumah seken di Depok yang lebih tinggi dibanding rata-rata Jabodetabek dan nasional, mengindikasikan pasar di kota itu masih cukup kuat.
“Bagi pencari rumah, tren itu bisa menjadi sinyal untuk segera mengambil keputusan pembelian rumah seken sebelum harga lebih meningkat. Sementara bagi investor, itu berarti Depok menawarkan potensi pertumbuhan nilai properti yang relatif lebih menjanjikan dalam jangka panjang,” jelas Marissa.
Baca juga: Biaya Transportasi Lebih Rendah, Harga Rumah Turun, Rumah di Bogor Jadi Lebih Menarik
Dari sisi minat permintaan (enquiries), tren di Depok sepanjang 2024-2025 cenderung fluktuatif. Jumlah permintaan sepanjang Januari–Agustus 2025 tumbuh 5,5 persen secara tahunan (yoy) atau dibanding periode yang sama tahun 2024.
Sementara jika dibandingkan dengan permintaan Januari-Agustus 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, permintaan Januari–Agustus 2025 tumbuh hingga 1,6 kali lipat.
Lokasi perumahan di 10 kecamatan ini tercatat paling diminati pencari rumah di Kota Depok, berdasarkan catatan Rumah 123.
Yaitu, Cinere dengan proporsi pencari rumah 16,3 persen, disusul Sawangan 15,8 persen, Cimanggis 12,8 persen, Beji 11,2 persen, Pancoran Mas 8,6 persen, Tajur Halang 8,5 persen, Sukmajaya 7,2 persen, Cilodong 6,4 persen, Limo 4,5 persen, dan Tapos 3,2 persen.
“Minat terhadap lima kecamatan teratas secara umum terdorong oleh beroperasinya tol Depok-Antasari, dan dibukanya pintu tol Sawangan tahun 2020, yang memicu munculnya pengembangan perumahan baru di area tersebut. Beberapa proyek besar juga melakukan pengembangan komersial serta fasilitas publik di kawasan,” pungkas Marissa.