Pertumbuhan Ritel Kawasan Asia Pasifik Masih Akan Bagus Hingga 2026
Kawasan Asia Pasifik kembali menjadi penentu untuk laju pertumbuhan dan inovasi ritel global. Laporan Ritel Global: Tren 2025 dan Prospek 2026 yang diterbitkan Colliers menyebut, meskipun terdapat ketidakpastian geopolitik dan risiko tarif, kawasan Asia Pasifik tetap menjadi penentu laju global unutk omnichannel, perdagangan sosial, dan ritel berbasis teknologi.
Kondisi ini ditambah dengan Gen Z dan kelas menengah yang berkembang pesat hingga mendorong e-commerce dan belanja di toko. Laporan ini juga menyebutkan pandangan yang komprehensif tentang bagaimana pasar ritel di seluruh dunia beradaptasi dengan era transformasi baru yang menyebut Asia Pasifik memimpin dengan pertumbuhan belanja ritel riil sebesar 5 persen sementara Eropa, Amerika, dan Kanada menunjukkan peningkatan yang lebih moderat yaitu 2-3 persen.
“Asia Pasifik tidak hanya memimpin dalam pertumbuhan tetapi juga mendefinisikan ulang masa depan ritel. Para peritel di sini merangkul teknologi dan platform sosial untuk melibatkan generasi konsumen baru,” ujar Lachlan MacGillivray, Managing Director Pasar Modal Ritel Asia Pasifik Colliers melalui siaran pers yang diterbitkan Jumat (07/11).
Beberapa sorotan utama dalam laporan ini meliputi, kepemimpinan omnichannel dengan kawasan Asia Pasifik mencatatkan penjualan di toko dan online yang meningkat pesat dengan penjualan online meningkat hampir dua kali lipat dari penjualan ritel fisik. Perilaku belanja yang mengutamakan perangkat seluler dan konsumen yang lebih muda telah mempercepat adopsi e-commerce sementara toko konvensional juga masih terus berkembang.
Kawasan Asia Pasifik memimpin secara global dalam mengintegrasikan ritel digital dan fisik dengan penjualan berbasis toko diproyeksi tumbuh 20,4 persen dan penjualan non-toko 43,4 persen pada tahun 2028.
Dengan 47 persen populasi Gen Z global, kawasan Asia Pasifik mendorong ritel yang mengutamakan perangkat seluler, social commerce, dan dipimpin oleh influencer. TikTok Shop sedang berkembang pesat terutama di Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
Baca juga: Pasar Properti Asia Pasifik Stabil Didorong Industri dan Ritel
Kawasan ini juga mendorong lebih dari 332 juta rumah tangga kelas menengah baru yang bertambah dalam dekade terakhir dengan 352 juta rumah tangga lagi diperkirakan akan bertambah hingga 2034.
Laporan ini juga menyebut, ritel di dalam toko masih tetap tangguh dan adaptif dalam menghadapi berbagai perubahan pasar maupun situasi makro yang signifikan. Meskipun social commerce dan penjualan daring terus berkembang, real estat ritel terbukti tetap stabil dengan minat investor yang kembali meningkat di sektor ini.
“Fundamental ritel di seluruh Asia Pasifik terus menguat dengan permintaan konsumen yang tangguh dan kondisi ekonomi makro yang membaik mendorong kepercayaan investor untuk kembali ke pasar.,” imbuh MacGillivray.
Situasi ini juga menjadi momentum yang baik dengan ritel kini menumbang 40 persen dari arus modal lintas batas Asia Pasifik, naik 15 persen secara tahunan. Penjualan ritel di seluruh Asia Pasifik diperkirakan akan tetap stabil hingga tahun 2026 yang didukung oleh faktor-faktor positif seperti stimulus yang tengah berlangsung China, peningkatan belanja wisatawan di Jepang dan Singapura, serta pertumbuhan populasi yang berkelanjutan di Australia. Pertumbuhan belanja ritel secara riil diproyeksikan sebesar 4,5 persen di Asia Pasifik.