Jelang Akhir Tahun, Deposito di Bank Menurun, Tabungan Meningkat
Laporan uang beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia akhir pekan ini (21/11/2025) mengungkapkan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) atau simpanan masyarakat oleh perbankan menjelang akhir tahun menurun.
Pada Oktober 2025 penghimpunan DPK mencapai Rp9.153,6 triliun, atau tumbuh 8,1 persen secara tahunan (yoy) dibanding September 2025 sebesar 8,4 persen.
Penurunan DPK itu dipengaruhi terutama oleh penurunan pertumbuhan simpanan berjangka atau deposito dari 5,9 persen (yoy) pada September 2025) menjadi 4,9 persen (yoy) pada Oktober 2025 dengan nilai RpRp3.292,5 triliun. Diikuti giro dari 13,7 persen menjadi 13,2 persen senilai Rp2.864,6 triliun.
Deposito korporasi tumbuh relatif stabil sebesar 12,9 persen (Oktober) senilai Rp1.753,7 triliun, dibanding 12,8 persen pada September. Sedangkan deposito perorangan makin terkontraksi menjadi -2,7 persen senilai Rp1.399,5 triliun dari -1,8 persen pada September.
Untuk rekening giro, korporasi masih mencatat kenaikan pertumbuhan dari 16,5 persen menjadi 17,1 persen senilai Rp2.435,6 triliun, sedangkan rekening giro perorangan makin anjlok dari -26,9 persen menjadi -34,8 persen senilai Rp112,8 triliun.
Baca juga: Bunga Simpanan Cenderung Meningkat, Tapi Simpanan Masyarakat Tetap Menurun
Sementara tabungan naik cukup tinggi dari 6,4 persen menjadi 7,2 persen senilai Rp2.996,6 triliun. Peningkatan terbesar terjadi pada tabungan korporasi dari 22,9 persen menjadi 24,8 persen senilai Rp329,9 triliun, diikuti tabungan perorangan dari 4,5 persen menjadi 5,2 persen senilai Rp2.602,9 triliun.
Tidak ada penjelasan kenapa pertumbuhan deposito merosot, sedangkan tabungan meningkat. Tapi, ditengarai karena masyarakat memerlukan fleksibilitas penarikan dana menjelang akhir tahun, yang hanya bisa dipenuhi oleh rekening tabungan dan bukan deposito. Karena itu masyarakat terutama perorangan mengurangi penempatan dana di deposito, dan mengalihkannya ke tabungan.