Rabu, Desember 31, 2025
HomeBerita PropertiIni Strategi BP Tapera Tingkatkan Penyaluran FLPP 2026

Ini Strategi BP Tapera Tingkatkan Penyaluran FLPP 2026

Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melaporkan, Rabu (31/12/2025), realisasi penyaluran dana subsidi pemilikan rumah dengan skim Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan FLPP) 2025 mencapai 278.868 unit rumah senilai Rp34,64 triliun.

Realisasi 2025 itu menjadi yang tertinggi sepanjang 10 tahun penyaluran FLPP, kendati tidak mencapai target penyaluran sebanyak 350.000 unit.

Salah satu kendala pencapaian target FLPP 2025 itu, adalah pelaksanaan penyaluran yang tertunda karena menunggu selesainya penyusunan skema baru penyaluran dana FLPP oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Menteri PKP adalah Ketua Komite Tapera.

Selain itu ada juga soal data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) penerima FLPP yang harus valid, dan karena itu menunggu DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) dari BPS sebagai acuan penyaluran.

BP Tapera sendiri menyatakan, penyaluran FLPP sudah bisa dilakukan sejak awal tahun dengan dukungan dana kas awal di lembaga yang ditunjuk mengelola dana FLPP tersebut, dan dari dana pengembalian pinjaman. Jadi, tidak harus menunggu cairnya anggaran FLPP dari APBN.

Namun, karena kendala yang disebutkan di atas, baru menjelang semester kedua penyaluran FLPP kembali berjalan. Tertundanya penyaluran FLPP 2025 itu beberapa kali dikeluhkan pengembang.

“Harusnya kuota yang 220 ribu unit jalan aja dulu. Tidak harus menunggu rampungnya penyusunan skema baru FLPP. Setelah itu kuota FLPP-nya mau dinaikkan, silahkan,” kata Ketua Umum REI Joko Suranto dalam sebuah diskusi di Jakarta akhir Februari 2025.

Baca juga: Fix Realisasi FLPP 2025 Capai 278.868 Unit. Seluruhnya untuk Rumah Tapak, Rusun Hanya 3 Unit

Pemerintah sendiri menetapkan kuota FLPP 2025 sebesar 220.000 unit, sebelum dinaikkan menjadi 350.000 dari usulan 400.000 – 500.000 unit.

“Kalau penyaluran sudah dilakukan sejak awal tahun, mestinya target 350.000 unit itu bisa dicapai,” kata Ketua The Housing Urban Development (HUD) Institute Zulfi Syarif Koto kepada housingestate.id.

Tahun depan target penyaluran dana FLPP dipangkas untuk 285.000 unit rumah, dengan anggaran Rp37,1 triliun. Yaitu, dari anggaran DIPA (APBN) Rp25,1 triliun, pengembalian pokok pinjaman FLPP yang digulirkan kembali Rp10,4 triliun, dan saldo awal FLPP di BP Tapera Rp1,6 triliun.

Baca juga: Kuota FLPP Tahun Ini Naik Jadi 420 Ribu Unit, Pengembang Pesimis Bisa Tersalurkan

Pemerintah tetap membuka peluang memperbesar kuota FLPP tahun 2026 menjadi 350.000 unit. “Sesuai dengan Nota Keuangan 2026, pemerintah mengalokasikan pencadangan pembiayaan investasi (FLPP) untuk memenuhi potensi penambahan target sampai 350.000 unit,” ujar Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho.

Untuk meningkatkan penyaluran FLPP 2026, BP Tapera menyusun berbagai strategi. Salah satunya dengan menaikkan kuota FLPP untuk pekerja informal menjadi 15 persen, selain melaksanakan penyaluran sejak awal.

“Jika tahun 2025 dalam perjanjian dengan bank penyalur KPR FLPP, alokasi untuk pekerja informal hanya 10 persen, tahun 2026 ditingkatkan menjadi 15 persen,” ungkap Heru.

Baca juga: Menteri PKP Minta KPR FLPP Disalurkan Sejak Awal 2025, Ini 39 Bank Penyalurnya

Selain itu, BP Tapera juga menyiapkan diversifikasi produk berupa pengembangan skema FLPP untuk membangun rumah di atas kaveling sendiri, selain kredit pemilikan rumah (KPR).

Yaitu, berupa Kredit Bangun Rumah dan Kredit Renovasi Rumah. “Kami sedang menyiapkan aturan mainnya, sesuai dengan juklak yang ditetapkan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman,” pungkas Komisioner Heru.

Berita Terkait

Ekonomi

Debitur Terdampak Bencana Sumatra Dapat Relaksasi Kredit BNI Hingga 2028

Bank BNI menyiapkan kebijakan relaksasi kredit bagi debitur yang...

Layanan Bank BSI di Area Bencana Aceh 100 Persen Pulih

Bank BSI mengumumkan operasional layanan perbankan di seluruh wilayah...

Waspadai Aneka Penipuan Online Ini Agar Tak Nestapa di Akhir Tahun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan aneka modus penipuan online...

Mau Ikut Main Kripto? Pastikan Bertransaksi Hanya di Aplikasi Ini

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan whitelist Pedagang Aset Keuangan...

Berita Terkini