Pemrov Sulteng Diminta Hargai Kerja Buruh Bangunan

Ratusan buruh bangunan dari Kota Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah berunjukrasa meminta pemerintah menghargai para pekerja bangunan sebagaimana pemerintah memberikan penghargaan kepada petani dan nelayan.
“Selama ini kami dikesampingkan, kalau petani dan nelayan biasa diberikan penghargaan pada 17 Agustus tapi kami tidak pernah, apakah kami selama ini tidak berjasa dalam pembangunan,” kata Ketua Asosiasi Pekerja Jasa dan Bangunan Sulawesi Tengah Tamrin Hasan di Palu, Rabu.
Unjuk rasa itu dilakukan terkait dengan peringatan hari buruh internasional 1 Mei 2014. Namun mereka menggelar unjukrasa lebih awal mengingat 1 Mei hari libur nasional sehingga mereka tidak bisa menyampaikan aspirasi langsung ke pemerintah.
Buruh dan kepala-kepala tukang tersebut mengusung sejumlah tuntutan terkait dengan kesejahteraan buruh bangunan yang selama ini terkesan dikesampingkan pemerintah.
“Banyak korban buruh jatuh dari lantai satu, lantai dua. Mereka patah bahkan meninggal, tapi tidak mendapat santunan. Sementara pengendara di jalan kecelakaan mendapat santunan sampai puluhan juta. Ini tidak adil,” kata Tamrin disambut sorak para pengunjukrasa.
Mereka berunjukrasa di depan kantor gubernur Sulawesi Tengah dan melanjutkan aksinya di halaman kantor DPRD provinsi setempat.
Aksi yang berlangsung damai tersebut disambut Wakil Gubernu Sulawesi Tengah Sudarto bersama sejumlah jajarannya antara lain Asisten I Skretariat Daerah Provinsi Iskandar Nasir, Asisten II Bunga Elim Somba, dan sejumlah pejabat dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi.
Sudarto memuji aksi unjuk rasa buruh bangunan tersebut karena berlangsung tertib dan aman.
Sudarto berjanji akan mengundang para pihak terkait untuk menyikapi tindak lanjut dari tuntutan para buruh bangunan tersebut.
“Apalagi tuntutan pembuatan peraturan daerah, kami tidak bisa berjalan sendiri karena banyak pihak terkait khususnya DPRD,” kata Sudarto.
Ia meminta kepada para pekerja bangunan agar percaya kepada pemerintah daerah untuk menindaklanjuti sejumlah tuntutan sesuai aturan yang berlaku.
Apalagi kata Sudarto dirinya ikut menghadiri deklarasi Aspeban beberapa waktu lalu di Lapangan Vatulemo Palu. Ant.