Perkantoran Menjadi Indikator Pasar Perumahan

Penyerapan ruang perkantoran menjadi indikator bakal berkembangnya sektor hunian. Tumbuhnya pusat-pusat bisnis baru yang salah satunya diindikasikan berkembangnya perkantoran akan memicu pertumbuhan sektor lainnya terutama perumahan dan fasilitas komersial.

“Kalau ada aktifitas bisnis di situ pasti akan ada permintaan rumah karena karyawannya butuh hunian. Selain itu potensi pasarnya juga berkembang karena semakin banyak orang yang punya kemampuan mencicil rumah,” ujar Aldi Garibaldi, Senior Associate Director Capital Markets and Investment Services Colliers International Indonesia (CII), kepada housing-estate.com di Jakarta, Rabu (12/4).
Aldi menjelaskan, kondisi pasar perkantoran saat ini masih berat karena banyaknya perusahaan yang melakukan restrukturisasi bisnis. Mereka melakukan efisiensi dengan mengurangi pemakaian ruang perkantoran atau relokasi ke perkantoran dengan grade lebih rendah. Khusus perusahaan pertambangan, minyak dan dan gas sejak beberapa tahun lalu sudah tidak ada ekspansi bisnis dan memperluas ruang perkantorannya.
Sebaliknya suplai ruang perkantoran masih cukup besar sehingga tingkat serapannya cukup tertekan. Kondisi pasar perkantoran ini sebangun dengan sektor apartemen dan perumahan karena memang erat kaitannya. Konsumen semakin sulit menjangkau karena harga apartemen dan perumahan terus naik cukup tinggi. “Sektor hunian belum bisa berharap banyak karena kondisinya memang masih lemah, selain itu target pertumbuhan 5 persen juga belum dapat mendongkrak pertumbuhan sektor properti,” pungkasnya.