Menteri Basuki Pastikan Perumahan Tetap Jadi Program Unggulan

Di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut perumahan masih akan menjadi program unggulan lima tahun ke depan (2019-2024). Ada lima program inti perumahan. Yaitu, penguatan program rumah subsidi, pembangunan rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya, dan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU).
“Program perumahan Kementerian PUPR menjadi bagian dari pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas. Setidaknya akan dibangun 50 ribu unit rumah susun, 25 ribu unit rumah khusus, 1,5 juta unit rumah swadaya dan bantuan PSU untuk 500 ribu rumah subsidi, dan sebagainya. Total anggaran untuk perumahan mencapai Rp8,48 triliun khusus di Dirjen Penyediaan Perumahan,” kata Basuki melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Untuk mempercepat program perumahan, Basuki juga akan mendorong dengan percepatan program pembangunan infrastruktur yang merupakan lanjutan dari program periode 2015-2019. Beberapa kawasan strategis yang juga menjadi fokus pengembangan seperti kawasan strategis pariwisata nasional, kawasan ekonomi khusus, kawasan industri, kawasan bandara/pelabuhan, dan kawasan produktif lainnya akan terus didorong sehingga ada link and match antar program yang dilaksanakan.
“Strategi lainnya adalah mengembangkan strategi alternatif pembiayaan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), dan skema lain yang bisa menarik investor. Kami akan memperkuat dan membuka peluang kerja sama, pembinaan, regulasi, hingga paket-paket kebijakan yang menarik untuk mempercepat semuanya,” bebernya.
Program sejuta rumah yang digulirkan pada akhir April 2015 diklaim terus mengalami peningkatan realisasi. Tahun 2015 mencapai 699.770 unit rumah, tahun 2016 menjadi 805.169 unit, kemudian 904.758 unit tahun 2017, dan 1.132.621 unit tahun 2018. Tahun ini sampai November capaiannya diklaim sudah 1.101.424 unit dari target 1.250.000 unit.