Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiRumah Menengah dan Mewah Masih Akan Dominasi Pasokan 2024

Rumah Menengah dan Mewah Masih Akan Dominasi Pasokan 2024

Pasar perumahan tapak di seluruh Jabodetabek diprediksi meningkat tahun ini. Beberapa pengembang bersiap dan sudah meluncurkan produk baru. Mayoritas pasokan diperkirakan berasal dari rumah segmen
menengah untuk kaum milenial dan keluarga muda, serta rumah segmen atas untuk keluarga yang lebih matang.

Menurut kajian konsultan properti Cushman & Wakefield yang dirilis baru-baru ini, keyakinan pengembang dalam menawarkan rumah mewah yang teramati pada semester sebelumnya masih berlanjut, mencerminkan optimisme pasar.

Baca juga: Dua Tahun Summarecon Crown Gading, Mulai Tawarkan Rumah Tiga Lantai Rp1 M

Sementara inflasi yang mempengaruhi biaya konstruksi, serta pembangunan infrastruktur transportasi yang berkelanjutan di Jabodetabek, akan memicu kenaikan harga tanah dan makin meningkatkan harga jual rata-rata rumah tahun ini. Harga tanah rata-rata di Jabodetabek per akhir 2023 tercatat Rp12.438.119/m2/bln, menunjukkan kenaikan tahun ke tahun sebesar 1,6%.

“Karena itu meskipun terdapat optimisme pengembang terhadap kondisi pasar, dan pemerintah menawarkan berbagai insentif untuk meningkatkan permintaan, pengembang akan terus menawarkan berbagai strategi promosi untuk mendorong penjualan,” tulis Cushman.

Baca juga: The Sanctuary Collection Lansir Klaster Rumah Rp3-8 Miliaran

Tahun lalu Cushman mencatat, segmen menengah menjadi pendorong utama permintaan, menyumbang sekitar 33,8% dari total permintaan. Segmen atas mengikuti dengan kontribusi sebesar 26,5% dari total unit yang terjual selama semester dua. Sebagian besar permintaan berasal dari end-user (78% dari pembeli), yang mencakup kombinasi pemilik rumah baru, dan keluarga yang lebih mapan yang mencari hunian lebih besar untuk memenuhi kebutuhan mereka yang berkembang.

Rata-rata tingkat penyerapan bulanan sebanyak 27,4 unit/perumahan, mencerminkan kenaikan tahun ke tahun sebesar 26,4%. Angka ini setara dengan nilai penyerapan rata-rata sebesar Rp55,3 miliar/perumahan/bln, naik 37% dari tahun sebelumnya yang menunjukkan peningkatan daya beli pasar. Nilai transaksi rata-rata per unit rumah Rp2,02 miliar, meningkat 8,4% dibanding paruh kedua tahun 2022. Tangerang mencatat tingkat penyerapan rata-rata per perumahan tertinggi, mencapai rata-rata 40 unit/bln, Bekasi mengikuti dengan 20,5 unit/bln.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini