DPK BTN Meningkat Karena Transaksi Digital Melesat

Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 11,9% menjadi Rp357,7 triliun pada kuartal I/2024, dibandingkan Rp319,6 triliun pada periode yang sama 2023. Pertumbuhan itu melampaui pertumbuhan DPK industri perbankan per Februari 2024 yang tercatat 3,8% secara tahunan. Dari total DPK yang diperoleh BTN itu, porsi dana murah Current Account Savings Account (CASA)-nya mencapai 49,9%.
Pertumbuhan DPK BTN itu ditopang antara lain oleh peningkatan pengguna aplikasi BTN Mobile dan transaksi yang dilakukan melalui kanal digital itu. Hingga akhir Maret 2024, jumlah pengguna aktif BTN Mobile mencapai 1,4 juta, dengan nilai transaksi Rp20,5 triliun atau tumbuh pesat 60,1% secara tahunan.
“Sebagai bank yang lebih modern dan kekinian, kami terus meningkatkan kapasitas ekosistem digital BTN agar mampu menjawab tantangan industri perbankan dan keuangan saat ini dan masa depan. Kami konsisten mengembangkan BTN Mobile termasuk menambah fitur layanannya. Hingga kini sudah terdapat 16 fitur baru untuk memudahkan transaksi di BTN Mobile,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam paparan Kinerja Keuangan BTN Kuartal I/2024 di Jakarta, Kamis (25/4/2024). Ia berbicara didampingi direksi BTN lainnya.
Baca juga: BTN Targetkan Perolehan DPK Rp8 Triliun dari BTN Prospera
Menurut Nixon, peningkatan transaksi melalui BTN Mobile juga menjadi salah satu penyumbang pendapatan berbasis biaya (fee-based income/FBI) BTN. Nilainya pada kuartal I/2024 mencapai Rp686 miliar, naik 14,27% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp565 miliar.
Ditopang pertumbuhan kredit dan DPK yang solid, total aset BTN tumbuh 13,1% menjadi Rp454,0 triliun dibanding tahun lalu Rp401,5 triliun. Dengan kinerja yang positif itu, BTN berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih 7,4% menjadi Rp860 miliar, dibandingkan tahun lalu senilai Rp801 miliar.
“BTN terus berbenah dengan melakukan transformasi perusahaan dan telah menunjukkan hasil yang positif. Secara garis besar BTN melakukan transformasi pada struktur bisnis, sehingga menjadi makin efektif dan efisien, mempercepat proses bisnisnya dan pada saat bersamaan meningkatkan kualitas layanannya,” tegas Nixon.