Senin, Oktober 20, 2025
HomePasar PropertiTriwulan I Penjualan Rumah Melesat

Triwulan I Penjualan Rumah Melesat

Penjualan properti residensial atau rumah tapak baru di kawasan real estate (pasar primer) selama triwulan I 2024 melesat 31,16% dibanding triwulan I-2023 (yoy). Peningkatannya lebih dari 10 kali peningkatan penjualan triwulan IV-2023 yang hanya 3,37% (yoy) dibanding triwulan IV-2022.

Menurut Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Triwulan I-2024 yang dilansir Bank Indonesia (BI) melalui Asisten Gubernur/Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono hari ini (16/5/2024), peningkatan penjualan itu terjadi pada seluruh tipe rumah dengan penjualan rumah besar meningkat paling tinggi. Yaitu, masing-masing sebesar 37,84%, 13,57%, dan 48,51% untuk rumah tipe kecil, tipe menengah, dan tipe besar .

Berdasarkan informasi dari responden, faktor utama yang mendorong peningkatan penjualan rumah itu, adalah pembukaan proyek baru yang berhasil menarik minat konsumen. Kendati demikian sejumlah faktor klasik masih menjadi penghambat pengembangan dan penjualan rumah di pasar primer. Yaitu, kenaikan harga bahan bangunan (37,55%), perizinan (23,70%), bunga KPR (21,43%), dan proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (17,31%).

Baca juga: Penjualan Rumah Besar Paling Terdongkrak Oleh PPN DTP

Secara triwulanan (qtq) penjualan rumah primer juga meningkat 12,89%, lebih tinggi dibanding triwulan IV-2023 yang hanya 2,12%. Peningkatan penjualan rumah secara triwulanan juga terjadi pada semua tipe rumah. Yaitu, rumah tipe kecil (15,29%), tipe menengah (12,21%), dan tipe besar (5,14%).

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi andalan sebagian besar konsumen (76,25%) dalam membeli rumah. Diikuti pembayaran secara tunai bertahap (16,59%) dan tunai (7,17%). Kendati demikian, selama triwulan I 2024 total nilai kredit KPR dan KPA (Kredit Pemilikan Apartemen) secara tahunan hanya tumbuh 6,83%, melambat dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat 12,17%.

Realisasi penyaluran KPR/KPA triwulan I 2024 melambat secara tahunan karena penurunan penyaluran pada tiga bulan terakhir (-3,16% qtq). Dari sisi pengembang real estate, sumber pembiayaan proyeknya juga masih didominasi dana sendiri 72,93%, diikuti pinjaman perbankan (16,34%) dan pembayaran dari konsumen (6,77%).

Berita Terkait

Ekonomi

Program Magang Berbayar Dibuka Lagi November, Kali Ini Untuk 80 Ribu Sarjana/Diploma

Pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sudah meresmikan peluncuran...

Senin Besok Penyaluran BLT Rp900.000/KK untuk 35 Juta KK Dimulai

Untuk mendongkrak daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,...

Menko Airlangga: Bisa Jaga Pertumbuhan 5 Persen Per Tahun, Indonesia Jadi Negara Bright Spot

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut satu tahun...

Berita Terkini