Kamis, Oktober 30, 2025
HomeBerita PropertiMRT Jakarta Ruas Tomang-Medan Satria Kelar Tahun 2031

MRT Jakarta Ruas Tomang-Medan Satria Kelar Tahun 2031

Presiden Joko Widodo sudah meresmikan dimulainya (ground breaking) pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Lin Timur Barat fase 1 tahap 1 Tomang-Medan Satria, Rabu (11/9/2024).

MRT Lin Timur Barat fase 1 tahap 1 adalah bagian dari MRT Lin Timur Barat yang membentang sepanjang 84,10 km dari Cikarang (Jawa Barat) hingga Balaraja (Banten) melintasi Jakarta, didukung 48 stasiun.

MRT Lin Timur Barat fase 1 tahap 1 membentang sepanjang 24,5 km dari Tomang (Jakarta Barat) hingga Medan Satria (Kota Bekasi, Jawa Barat).

Antara Ujung Menteng (Jakarta) dan Medan Satria, di luar jalur utama, akan dibangun jalur tambahan ke arah utara sepanjang 5,9 km sebagai akses Depo di Rorotan, Jakarta Utara, sehingga total jalur yang dibangun menjadi 30,4 km.
MRT Tomang-Medan Satria didahulukan pembangunannya karena potensi penumpangnya paling tinggi.

Pj. Gubernur Jakarta Heru Budi usai ground breaking menyatakan, pembangunan MRT Lin Timur-Barat didanai pinjaman JICA (Jepang) dan co-financing Bank Pembangunan Asia (ADB), dengan skema pendanaan replikasi dari MRT Lin Utara Selatan fase 1 (Lebak Bulus-Bundran HI) dan 2A (Bundaran HI-Kota).

MRT Lin Utara Selatan membentang dari Lebak Bulus (Jakarta Selatan) hingga Ancol (Jakarta Utara). MRT Lin Utara Selatan fase 1 Lebak Bulus-Bundaran HI (22 km) sudah beroperasi sejak Maret 2019. MRT Lin Utara Selatan fase 2 A Bundaran HI-Kota (5,8 km) sedang dibangun, fase 2 B dalam proses studi kelayakan.

“Kementerian Perhubungan bertindak sebagai executing agency (dalam pinjaman itu), Pemerintah Jakarta sebagai implementing agency, dan PT MRT Jakarta sebagai sub-implementing agency,” ungkap Heru seperti dikutip keterangan tertulis MRT Jakarta.

Baca juga: Presiden Resmikan Dimulainya Pembangunan MRT Tomang-Medan Satria

Pada Mei 2024, Pemerintah Indonesia dan Jepang sudah meneken Perjanjian Pinjaman Lunak Official Development Assistance (ODA) senilai 140,699 juta Yen atau setara Rp14,5 triliun untuk MRT Timur-Barat fase 1 tahap 1 dari total nilai proyek sebesar Rp45 triliun.

Bunga pinjamannya ditentukan 0,3 persen, termasuk 0,2 persen pertahun untuk konsultan. Tenor atau jangka waktu utang 40 tahun, termasuk masa tenggang (grace period) 10 tahun.

MRT Lin Timur Barat fase 1 tahap 1 akan didukung 21 stasiun. Yaitu, 8 stasiun bawah tanah (underground) di rute Roxy hingga Galur, dan 13 stasiun layang (elevated) di Tomang—Grogol dan Cempaka Baru—Ujung Menteng, plus satu depo di permukaan tanah (at grade).

Waktu tempuh perjalanan kereta di jalur MRT Lin Timur Barat fase 1 tahap 1 sekitar 45 menit per perjalanan, dengan target penumpang mencapai 284.900 orang per hari, didukung 23 rangkaian kereta dengan satu rangkaian terdiri dari delapan kereta.

Dirut MRT Jakarta Tuhiyat menyatakan, setelah ground breaking pihaknya akan segera memulai proses tender pengerjaan proyek MRT Lin Timur Barat fase 1 tahap 1 yang akan dilakukan tahun depan. “Target penyelesaikan konstruksi proyek tahun 2031,” ungkapnya.

Berita Terkait

Ekonomi

Q3 2025 Kinerja Bisnis Bank BSI Rata-Rata Tumbuh Double Digit

Bank BSI membukukkan kinerja yang kuat hingga posisi triwulan...

Potensi Ekonomi Digital Indonesia USD130 Miliar

Indonesia telah menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara untuk...

Q3 2025 Kinerja Bank Mandiri Kian Solid

Bank Mandiri berhasil mempertahankan tren pertumbuhan bisnis pada kuartal...

Ada Whoosh, di Bandung Transaksi QRIS Turis Malaysia Paling Banyak

QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard adalah standar...

Berita Terkini