Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiTinggi Aliran Masuk Modal Asing Portofolio di Triwulan Tiga

Tinggi Aliran Masuk Modal Asing Portofolio di Triwulan Tiga

Menyusul kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) memotong bunga acuan 50 bps menjadi 4,75-50 persen, Kamis dini hari (19/9/2024) waktu Indonesia, modal asing portofolio ramai-ramai memindahkan dananya ke negara-negara emerging market termasuk Indonesia.

Modal atau investasi asing portofolio adalah dana likuid yang ditempatkan oleh investor asing di surat utang dan surat berharga yang diterbitkan di sebuah negara.

Lazimnya ketika dolar AS menguat, investasi portofolio itu keluar dari sebuah negara untuk diparkir di instrumen surat berharga dalam dolar AS, seperti surat berharga yang diterbitkan pemerintah AS (US Treasury Note).

Sebaliknya, ketika kurs dolar mengendur dan imbal hasil (yield) yang ditawarkan surat berharga dalam dolar AS menurun, investasi portofolio itu dipindahkan ke negara-negara berkembang seperti Indonesia, yang yield surat berharganya dianggap lebih menguntungkan.

Karena mudah berpindah-pindah, investasi portofolio sangat mempengaruhi nilai tukar atau kurs mata uang sebuah negara. Ketika investasi asing portofolio membanjir masuk, kurs mata uang sebuah negara seperti rupiah akan menguat. Begitu pula sebaliknya.

Menurut keterangan resmi Bank Indonesia, Jum’at (20/9/2024), berdasarkan data transaksi 17 -19 September 2024, asing tercatat beli neto (berinvestasi di Indonesia) Rp25,60 triliun.

Terdiri dari beli neto Rp4,19 triliun di pasar saham, Rp19,76 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) terbitan pemerintah Indonesia, dan Rp1,66 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Total selama tahun 2024 sampai 19 September 2024, asing beli neto Rp51,85 triliun di pasar saham, Rp21,39 triliun di pasar SBN, dan Rp186,85 triliun di SRBI.

Sedangkan selama semester dua saja (mulai 1 Juli), hingga 19 September 2024, asing atau nonresiden tercatat beli neto Rp51,51 triliun di pasar saham, Rp55,34 triliun di pasar SBN dan dan Rp56,50 triliun di SRBI.

“Aliran masuk investasi portofolio terus berlanjut dan tercatat tinggi. Pada triwulan III 2024 (hingga 13 September 2024) mencatat net inflows USD10,1 miliar (qtd), yang terjadi pada seluruh instrumen keuangan domestik,” tulis BI.

Net inflows berarti aliran masuk modal asing portofolio setelah dikurangi pembayaran oleh berbagai entitas di Indonesia kepada pihak asing.

Lawan dari investasi portofolio adalah investasi asing langsung dalam bentuk pembukaan perusahaan atau pabrik di Indonesia. Investasi ini jauh lebih stabil dan menguntungkan bagi ekonomi sebuah negara.

Pasalnya, investasi asing langsung bersifat jangka panjang, menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja, menghidupkan industri lain, menghasilkan pajak, transfer teknologi, dan lain-lain.

baca juga: Modal Asing Deras Masuk, Rupiah Terus Menguat

Bila produk investasi asing langsung itu ditujukan untuk pasar ekspor, ia akan berkontribusi memperkuat neraca pembayaran sebuah negara melalui neraca perdagangan, yang merupakan komponen dari neraca transaksi berjalan.

Selain neraca transaksi berjalan, komponen lain neraca pembayaran adalah neraca modal, neraca finansial, selisih perhitungan bersih, dan lalu lintas moneter.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Agustus 2024 neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD2,9 miliar, melonjak dibanding surplus Juli 2024 yang hanya USD0,47 juta.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini