Pekerja Manufaktur Memang Terus Berkurang, Ini Buktinya

Bank Indonesia (BI) mempublikasikan indeks Prompt Manufacturing Index (PMI) triwulan III-2024 beberapa hari lalu di lama resminya.
BI mencatat pada triwulan III-2024 indeks PMI mencapai 51,54 persen. Menurun dibanding PMI triwulan II 2024 yang mencapai 51,97 persen.
Artinya, pada triwulan III sektor manufaktur masih berada di zona ekspansi (indeks >50 persen), namun ekspansinya menurun dibanding triwulan III.
Pada triwulan IV-2024 BI memperkirakan, penurunan kinerja industri pengolahan itu masih berlanjut kendati masih di zona ekspansi, dengan PMI 51,13 persen.
Semua komponen pembentuk PMI itu menunjukkan penurunan. Indeks komponen Volume Produksi menurun dari 53,56 persen pada triwulan II menjadi 52,65 persen pada triwulan III, komponen Volume Total Pesanan melemah dari 52,54 persen menjadi 52,26 persen.
Bahkan, komponen Kecepatan Penerimaan Barang Pesanan Input dan Penggunaan Tenaga Kerja, pada triwulan III merosot di bawah threshold, kurang dari 50 persen atau terkontraksi.
Sejalan dengan penurunan komponen Volume Produksi dan Total Pesanan, indeks komponen Kecepatan Penerimaan Barang Pesanan Input menurun dari 50,29 persen menjadi 49,61 persen.
Sedangkan komponen Penggunaan Tenaga Kerja atau jumlah karyawan yang sejak triwulan II sudah berada di zona kontraksi dengan indeks 49,78 persen, melemah menjadi 49,53 persen pada triwulan III.
Yang meningkat hanya indeks komponen Volume Persediaan Barang Jadi, dari 53,13 persen pada triwulan II menjadi 53,50 persen pada triwulan III, yang menunjukkan stagnannya penjualan atau pesanan produk dari pasar.
Pada triwulan IV atau akhir 2024 indeks Volume Produksi diperkirakan BI masih mengalami penurunan menjadi 52,57 persen.
Baca juga: Optimisme Pelaku Industri Pengolahan Menurun
Begitu pula indeks Volume Pesanan turun menjadi 51,48 persen, indeks Persediaan Barang Jadi menjadi 51,25 persen, dan indeks Jumlah Karyawan menjadi 49,38 persen.
“Pada triwulan IV-2024, komponen penggunaan tenaga kerja di industri pengolahan diperkirakan terkontraksi lebih dalam. Antara lain karena perlambatan pada komponen volume produksi dan volume pesanan,” tulis keterangan BI.
Yang diperkirakan meningkat pada triwulan IV hanya indekas Kecepatan Penerimaan Barang Pesanan menjadi 50,31 persen, sebagai persiapan menyambut kegiatan usaha tahun 2025.