Presiden Prabowo: Nggak Masalah Kabinet Gemuk, yang Penting Kerja Efisien

Presiden Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Ruang Sidang Kabinet, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Dalam sidang itu Presiden menegaskan pentingnya kerja sama tim dan konsolidasi internal di setiap kementerian dan lembaga.
“Penyusunan tim sangat penting. Tim yang baik. Tim yang bisa bekerja sama akan memudahkan kita mencapai target-target yang kita tentukan,” kata Presiden dalam pengantar sidang seperti dikutip keterangan resmi Sekretariat Presiden.
Pada sidang itu Prabowo mengumumkan rencana mengadakan pembekalan di Magelang, Jawa Tengah, dalam beberapa hari ke depan. Kegiatan yang akan dilaksanakan di kawasan Akademi Militer itu, dinilai akan memperkuat kerja sama tim dan semangat patriotisme dalam menjalankan tugas negara.
“Daerah Magelang merupakan sentra perlawanan kita terhadap penjajah, dan sejak ratusan tahun dikenal sebagai daerah perjuangan Pangeran Dipenogoro. Di antara lima gunung itu saya kira cukup membawa suatu aura tradisi keberanian, tradisi heroisme, tradisi cinta tanah air,” jelas Presiden.
Dalam sidang kabinet itu, Prabowo juga menjelaskan soal kabinetnya yang gemuk yang terdiri dari 48 menteri, ditambah jabatan setingkat menteri, 56 wakil menteri, dan beberapa badan baru.
“Jumlah itu diperlukan untuk mengelola negara dengan wilayah sebesar Eropa Barat, dan penduduk terbanyak keempat di dunia. Jadi, (kabinet gemuk itu) tidak masalah. Yang penting kita bekerja dengan efisien, yang penting kita tidak bekerja dengan seenaknya,” tegas Presiden.
Prabowo menekankan pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran negara. Ia meminta seluruh menteri meninjau kembali alokasi APBN, dan mengurangi kegiatan yang bersifat seremonial atau perjalanan luar negeri yang tidak esensial.
“Fokus kita adalah pembangunan ekonomi kesejahteraan rakyat ke dalam. Jangan mengada-ada, studi banding, belajar Pramuka ke negara lain, saya minta efisien!” ujar Presiden.
Baca juga: Ini Daftar Anggota Kabinet 100+ Menteri/Wakil Menteri Presiden Prabowo
Presiden Prabowo menjelaskan alasan memperkuat peran Kepala Staf Kepresidenan, serta membentuk badan baru, Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, dan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.
Badan-badan itu akan berperan dalam memonitor pelaksanaan proyek pemerintah, dan memastikan program-program perlindungan sosial berjalan dengan efektif.
“Bukan saya ingin mencampuri pekerjaan kementerian. Tidak. Tapi saya ingin membantu di mana ada bottle neck, di mana ada kesulitan, segera kita atasi,” ucap Presiden.
Presiden pun menegaskan pentingnya reformasi birokrasi guna memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat. Ia meminta para menteri tidak ragu-ragu mengganti pejabat yang tidak patuh atau bekerja dengan baik.
“Begitu banyak orang yang mau mengabdi. Tidak ada orang di sini yang kebal, yang tidak patuh, tidak bekerja keras untuk bangsa dan negara dan rakyat. Saudara saya beri wewenang copot segera (pejabat yang tidak bekerja dengan baik),” tutup Presiden.