September 2024 Pendapatan Agung Podomoro Merosot, Tapi Marketing Sales Melonjak

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) per September 2024 mencatat penjualan dan pendapatan usaha Rp2,78 triliun. Merosot 29,1 persen dibandingkan September 2023 yang hampir Rp4 triliun. Namun, Rp1,3 triliun dari pendapatan 2023 itu disumbang hasil penjualan proyek Neo Soho.
Mengutip keterangan APLN yang dipublikasikan akhir pekan lalu, penjualan Neo Soho juga mempengaruhi angka pengakuan penjualan APLN per September 2024 yang hanya Rp1,64 triliun dibanding Rp2,85 triliun September 2023.
Kemerosotan pendapatan selama sembilan bulan pertama 2024 itu, membuat APLN hanya mampu mencatat laba komprehensif Rp64,64 miliar, dibanding Rp1,35 triliun tahun lalu dengan Rp1,30 triliun berasal dari hasil penjualan Neo Soho.
Artinya, laba komprehensif APLN September 2023 hanya Rp50 miliaran bila dikurangi penjualan Neo Soho, sehingga laba per September 2024 sebenarnya meningkat hampir Rp15 miliar dibanding tahun lalu.
Pendapatan APLN September 2024 sebesar Rp2,78 triliun itu berasal dari penjualan properti, serta pendapatan sewa perhotelan dan pusat perbelanjaan (pendapatan berulang atau recurring income). Pendapatan berulang tumbuh 6,6 persen dari Rp1,07 triliun pada September 2023 menjadi Rp1,14 triliun per September 2024.
Penjualan dan pendapatan boleh merosot, tapi marketing sales (pra penjualan) melonjak. Per September 2024 APLN mencatat marketing sales Rp1,37 triliun, meningkat 46,5 persen dibanding periode yang sama 2023 sebesar Rp933,30 miliar.
Kinerja operasional yang positif itu ditambah menurunnya beban biaya pinjaman, membuat cash flow perusahaan makin kokoh. Sampai September 2024 kas dan setara kas APLN tercatat Rp1,06 triliun, meningkat hampir Rp400 miliar dibandingkan September 2023.
“Peningkatan kinerja perusahaan di seluruh lini bisnis, menunjukkan kemampuan APLN mengoptimalkan peluang bisnis dan mengkreasikan peluang-peluang baru dari berbagai segmen usaha,” kata Justini Omas, Corporate Secretary APLN.
Baca juga: Penjualan Agung Podomoro Melesat Berkat Dukungan KPR Berbunga Rendah
Justini menyebut APLN mampu melesatkan marketing sales saat suku bunga perbankan masih tinggi, dengan mengoptimalkan fasilitas KPR promo berbunga rendah dari berbagai bank nasional.
APLN mengembangkan berbagai proyek properti yang menyasar semua segmen di berbagai kota seperti Jakarta, Bogor, Karawang, Bandung, Bali, Balikpapan, Batam, dan Medan.
Pada triwulan IV APLN optimis mampu menjaga momentum pertumbuhan bisnisnya. Termasuk dari segmen perhotelan dan pusat belanja yang selalu menghasilkan kinerja impresif, terkait Natal dan liburan akhir tahun ini.