Sabtu, September 6, 2025
HomeBankBI Guyur Insentif Likuiditas Hampir Rp300 Triliun

BI Guyur Insentif Likuiditas Hampir Rp300 Triliun

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh BI untuk meningkatkan penyaluran kredit/pembiayaan perbankan ke sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, termasuk UMKM dan ekonomi hijau.

Antara lain sektor pertanian, perdagangan dan manufaktur, transportasi, pergudangan dan pariwisata dan ekonomi kreatif, konstruksi, real estate, dan perumahan rakyat, serta UMKM, Ultra Mikro, dan ekonomi hijau.

Perry menyatakan hal itu saat menyampaikan hasil Rapat Bulanan Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), 14-15 Januari 2025, di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Caranya, kata Perry, melalui penguatan strategi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) mulai Januari 2025, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

“Hingga minggu kedua Januari 2025, Bank Indonesia telah menyalurkan insentif KLM sebesar Rp295 triliun, meningkat Rp36 triliun dibanding Rp259 triliun per akhir Oktober 2024,” kata Perry.

Baca juga: BI Dorong Penyaluran Kredit ke Sektor yang Buka Banyak Lapangan Kerja

Insentif dimaksud telah disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp129,1 triliun, bank BUSN (swasta nasional) sebesar Rp130,6 triliun, BPD sebesar Rp29,9 triliun, dan KCBA (bank asing) sebesar Rp5 triliun.

Ke depan Perry menyebut BI akan terus mendorong peningkatan penyaluran kredit/pembiayaan perbankan, dan memperkuat sinergi dengan pemerintah, otoritas keuangan, kementerian/lembaga, perbankan, dan pelaku usaha.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini