Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiEkspor Indonesia ke AS Tiga Kali Lebih Besar Daripada Impor

Ekspor Indonesia ke AS Tiga Kali Lebih Besar Daripada Impor

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Senin (21/4/2025), nilai ekspor Indonesia pada Maret 2025 mencapai USD23,25 miliar, naik 5,95 persen dibanding Februari 2025 atau 3,16 persen dibanding Maret 2024.

„Ekspor nonmigas mencapai USD21,80 miliar, naik 4,71 persen dibanding Februari 2025 atau 2,56 persen dibanding Maret 2024. „Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2025 mencapai USD66,62 miliar, naik 6,93 persen dibanding Januari-Maret 2024.

Dari total ekspor itu, nilai ekspor nonmigas Januari-Maret mencapai USD62,98 miliar, naik 7,84 persen dibanding periode yang sama 2024.

„„Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Maret 2025 naik 16,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 43,09 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 29,50 persen.

Baca juga: Negosiasi dengan AS Soal Tarif Dimulai, Dalam 60 Hari Ditargetkan Tercapai Kesepakatan

Ekspor nonmigas terbesar Maret 2025 masih ke Tiongkok USD5,20 miliar, disusul Amerika Serikat (AS) USD2,63 miliar, dan India USD1,41 miliar, dengan kontribusi ketiganya 42,37 persen dari total ekspor. Sedangkan ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) senilai USD4,16 miliar dan USD1,73 miliar.
„
Sementara impor Indonesia Maret 2025 mencapai USD18,92 miliar, hanya naik 0,38 persen dibanding Februari 2025 atau 5,34 persen dibanding Maret 2024.

Dari jumlah itu, impor migas mencapai USD3,13 miliar, naik 9,07 persen dibanding Februari 2025, namun turun 5,98 persen dibanding Maret 2024. Sedangkan impor nonmigas mencapai USD15,79 miliar, turun 1,18 persen dibanding Februari 2025, dan naik 7,91 persen dibanding Maret 2024.

Impor bahan baku/penolong dan barang modal Januari–Maret 2025 naik dibanding Januari-Maret 2024, masing-masing senilai USD0,41 miliar (1,03 persen) dan USD1,03 miliar (10,87 persen). Sementara impor barang konsumsi turun USD0,63 miliar (11,48 persen).

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Maret 2025 adalah Tiongkok USD6,31 miliar (39,96 persen), Jepang USD1,22 miliar (7,75 persen), dan Thailand USD0,71 miliar (4,50 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN USD2,55 miliar (16,15 persen) dan Uni Eropa USD0,92 miliar (5,82 persen).

Dengan nilai ekspor dan impor itu, neraca perdagangan Indonesia Maret 2025 mengalami surplus USD4,33 miliar. Berasal dari surplus sektor nonmigas USD6,00 miliar, dikurangi defisit sektor migas senilai USD1,67 miliar.

Baca juga: Neraca Perdagangan Kembali Surplus, Presiden: Devisa Ekspor Wajib Parkir di Indonesia Minimal Setahun

Berbeda dengan ekspor, AS tidak tercatat sebagai sumber impor utama Indonesia. Impor nonmigas Indonesia dari negara adidaya itu pada Maret 2025 hanya USD646 juta, dibanding ekspor yang tercatat USD2,629 miliar. Selama Januari-Maret impor Indonesia dari AS hanya USD2,18 miliar dibanding ekspor yang mencapai USD7,3 miliar. Dengan kata lain, ekspor Indonesia ke AS tiga kali lebih besar daripada impor.

Bandingkan dengan Tiongkok. Selama Maret saja Indonesia mengimpor dari negara komunis itu senilai USD6,31 miliar, atau USD18,69 miliar selama Januari-Maret 2025, dibanding ekspor yang hanya USD5,197 miliar atau USD14,04 miliar selama Januari-Maret 2025.

Itulah yang membuat AS mencak-mencak dan mengenakan tarif impor yang tinggi. Bertahun-tahun Indonesia ikhlas mengalami defisit perdagangan dengan Tiongkok yang merupakan pesaing berat AS, dan sebaliknya bertahun-tahun Indonesia bersuka cita menikmati surplus perdagangan dengan AS.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini