Produk Lighting in-Lite Hadirkan ‘A Glowing Light Box’ di ARCH:ID
Pencahayaan (lighting) merupakan salah satu elemen penting untuk menciptakan ambience dan meningkatkan fungsionalitas suatu ruang. Lebih dari itu lighting juga bertransformasi menjadi elemen integral dalam desain arsitektur, lampu misalnya, hadir sebagai bagian esensial dari narasi desain sejak tahap konsepsi.
Hal ini menjadi selaras dengan konsep ‘Beyond Illumination’ yang digadang oleh in-Lite LED untuk penekanan bahwa pencahayaan tidak hanya berfungsi sebagai penerangan tetapi juga mampu menghidupkan ruang, membentuk struktur, dan menciptakan cerita. in-Lite LED merupakan brand lampu LED lokal yang beroperasi sejak tahun 2014 untuk menyediakan one stop lighting solution.
Beyond Illumination juga menjadi dasar partisipasi brand ini di ajang ARCH:ID 2025 yang berlangsung di ICE BSD Ciity. Pada perhelatan kali ini ada pavilion bertajuk A Glowing Light Box yang dirancang ekslusif oleh Pavilion95 dan Insignio Studio di mana in-Lite LED ikut berpartisipasi.
Menurut General Maneger Marketing in-Lite Fransiska Darmawan, arsitek dan desainer selalu bisa menciptakan bangunan yang bukan hanya fungsional tapi juga sarat makna dan karakter yang menjadikannya unik. Tata pencahayaan yang tepat bisa kian menonjolkan bentuk maupun tekstur untuk menciptakan harmoni antara fungsi dan estetika.
“Pencahayaan kerap dipanjang sebagai elemen sederhana dalam sebuah ruang padahal dengan keterampilan para ahli elemen ini justru menjadi kunci dalam menciptakan desain yang unik. Ada seni di balik cahaya di mana keahlian bertemu dengan visi, perpaduan keduanya bukan hanya menghasilkan ruang yang terang tapi juga ruang yang mampu menyampaikan cerita,” bebernya dalam siaran pers yang diterbitkan Kamis (08/05).
General Manager Product Development in-Lite Ferry Darmawan menambahkan, strategi inovasi produk terus didorong seiring pergerakan masyarakat memandang cahaya sebagai lebih dari utilitas dan sebagai brand lighting terus berinovasi untuk mewujudkan kebutuhan maupun tren pasar.
“Kami melihat ada peluang besar khususnya dari para desainer interior dan arsitektur yang membuat kami terus mengembangkan advanced lighting features untuk memberikan kenyamanan, fleksibilitas desain, kemudahan melalui remote control, suasana yang dappat diatur sesuai mood, hingga pilihan produk yang lebih berkelanjutan seperti lampu tenaga surya,” katanya.
Baca juga: Pencahayaan Bukan Sekadar Terang, Bisa Dikawinkan Dengan Seni Juga Lho
Pameran ARCH:ID 2025 mengusung tema Performative Archipelago, sebuah pendekatan arsiitek terbuka dan inklusif yang bertujuan mengeksplorasi potensi sumber daya Indonesia melalui keberagaman dan nilai-nilai budaya. Konsep ini juga sejalan dengan semangat in-Lite yang terus mengedepankan inovasi lokal.
Dalam event ini pavilion in-Lite dirancang sebagai kota cahaya yang memancarkan sinarnya ke sekeliling untuk membangkitkan inspirasi. Dengan struktur ringan dan semi transparan berbahan kain, ada lima ruang berbeda: The Chandelier, The Room, The Void, The Corridor, dan The Garden untuk mengajak merasakan pengalaman imersif.
Lighting Design Director Pavilion95 Agust Danang Ismoyo menjelaskan, pemilihan pencahayaan yang tepat berperan penting dalam menciptakan tata cahaya yang selaras dengan konsep desain, mempercantik struktur yang ada, sekaligus menambah keindahan visual.
“Teknik pencahayaan berlapis atau layered lighting menjadi salah satu metode yang dapat digunakan arsitek dan desainer untuk menciptakan atmosfer dan ambience yang diinginkan dengan mengombinasikan berbagai sumber cahaya dari sudut dan intensitas yang berbeda untuk menghadirkan harmoni hingga ruang pun terasa lebih hidup,” jelasnya.
Pavilion in-Lite di ARCH:ID juga mendapat dukungan dari berbagai mitra seperti Artisan Rug, Shema Lab, TACO, Sono Living, Mao You Timber, Growandgrow.id, dan Armonia Paint. Partisipasi ini juga merupakan wujud komitmen in-Lite melalui kampanye #TerangIndonesia, khususnya dalam menyediakan solusi lighting bagi masyarakat yang semakin beragam.