Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiArchied Noto Pradono Nakhodai Intiland

Archied Noto Pradono Nakhodai Intiland

Menyebut perusahaan developer PT Intiland Development Tbk tidak akan bisa dilepaskan dari nama Hendro S. Gondokusumo selaku founder dan CEO. Tangan dingin Hendro telah membawa perusahaan kepada pencapaian yang tinggi dengan portofolio proyek tersebar di Jabodetabek, Surabaya, dan wilayah lainnya.

Hendro wafat pada 13 Maret 2025 lalu dan kepemimpinan Intiland beralih ke Archied Noto Pradono yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Manajemen Modal dan Investasi. Archied memiliki pengalaman panjang lebih dari 30 tahun di Intiland sehingga paham seluk-beluk perusahaan.

“Saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham yang mempercayai saya untuk menakhodai Intiland. Di sisi lain kami percaya dengan dukungan, kerja sama tim, dan resources yang ada untuk mendorong perusahaan lebih maju dengan arah baru yang telah ditetapkan,” ujarnya saat acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (28/05).

Baca juga: Hendro S. Gondokusumo: Saya Dibilang Sudah Tahu Bakal Ada Pandemi Covid-19

Saat ini kondisi pasar properti masih memiliki banyak tantangan dengan peluang yang juga besar. Untuk itu Archied akan mengonsolidasi berbagai potensi khususnya melihat kondisi proyek dikaiitkan dengan kebutuhan pasar. Seluruh aset perusahaan akan dikonsolidasikan untuk memberikan manfaat yang besar kepada seluruh stakeholder.

Di tengah situasi pasar properti yang belum menentu, Intiland banyak memasarkan produk yang menyasar segmen end user. Untuk itu seluruh produk yang berhasil mencapai target penjualan maupun yang masih tersendat akan dioptimalkan supaya bisa mencapai target maupun compete dengan produk lain yang ada di pasar.

Hal lain yang akan didorong adalah segmen kawasan industry yang menjadi salah satu pilar pertumbuhan utama bagi perusahaan. Periode kuartal pertama 2025 kawasan industri menjadi penopang terbesar pendapatan Intiland yang disumbang dari Ngoro Industrial Park (NIP) di Mojokerto, Jawa Timur dan Batang Industrial Park (BIP) di Batang, Jawa Tengah selain pergudangan Aeropolis Technopark di Tangerang.

“Di tengah berbagai tantangan bisnis kami tetap optimistis dengan target pada tahun ini sebesar Rp2 triliun. Salah satu fokus dalam pengembangan kami yaitu segmen kawasan industri yang memiliki daya saing tinggi dan semuanya akan kami dorong untuk memiliki kinerja bisnis yang baik,” tandasnya.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini