Munggu, Hot Spot Baru Investasi Properti di Bali

Bali telah lama menjadi destinasi impian para pelancong. Bentang alam yang menakjubkan, warisan budaya yang kaya, dan industri pariwisata yang kuat, membuat Bali menjadi lokasi menarik baik untuk liburan maupun investasi properti.
Kabupaten Badung menjadi salah satu wilayah di Bali dengan destinasi wisata terbanyak dan akomodasi wisata terlengkap. Karena itu Badung juga dikenal sebagai daerah yang prospektif untuk investasi properti.
Tahun 2021 Badung menduduki peringkat pertama dalam indeks permintaan properti, disusul Denpasar, Gianyar, Jimbaran, dan Tabanan. Badung merupakan bagian pengembangan Kawasan Metropolitan Bali yang meliputi Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).
Riset Rumah123 mengungkapkan, terjadi lonjakan permintaan properti oleh warga negara asing (WNA) di Badung tahun 2023 sebesar 92,1 persen. Diikuti Denpasar (81,3 persen), Surabaya (49,6 persen), dan Jakarta Utara (46 persen).
Salah satu kawasan di Badung yang mulai diminati investor dan mereka yang ingin tinggal di Bali adalah Munggu dan Seseh. Kedua kawasan menawarkan lingkungan asri dengan hamparan sawah luas, yang ideal bagi investor yang ingin mendapat keuntungan dari kenaikan harga properti (capital gain) dan dari potensi sewa (rental yield) propertinya, seiring perkembangan pariwisata di kawasan.
“Kawasan Munggu di Badung mulai diincar sebagai lokasi menarik bagi mereka yang ingin tinggal atau berinvestasi properti di Bali,” kata Shanny Poijes, Managing Director CORE Concept Living, melalui keterangan tertulis akhir pekan ini.
CORE (Community, Opportunity, Responsibility, and Excellence—Komunitas, Peluang, Tanggung Jawab, dan Keunggulan), adalah perusahaan pengembang premium yang berorientasi pada pembangunan hunian dengan arsitektur yang selaras dengan budaya setempat—yang tidak hanya indah, tetapi juga tahan lama.
CORE didirikan Shanny dan Victoria Fernandez, pasangan asal Swedia yang berpengalaman selama dua dekade di dua benua, dengan spesialisasi pengembangan properti, desain interior, dan perhotelan butik bergaya Eropa.
Oktober tahun ini, CORE akan merilis proyek perdana di Munggu, yang digadang sebagai hunian bergaya Skandinavia pertama di Bali yang mengangkat tagline “Scandinavian Design, Balinese Soul”. Konstruksi akan dimulai Desember dengan target serah terima unit akhir 2027.
Menurut Shanny, Munggu bersama Pererenan dan Canggu, merupakan bagian dari Kabupaten Badung, daerah pariwisata utama di Bali. Canggu sudah menjadi area yang mapan, dikenal dengan kehidupan malamnya yang semarak, komunitas digital nomad, dan harga properti yang tinggi.
Pererenan yang berdekatan dengan Canggu, muncul sebagai alternatif yang trendi namun lebih tenang, di mana kafe dan resor terus berkembang.

Sementara Munggu adalah salah satu kawasan terakhir di Bali Selatan, tempat Anda dapat hidup dengan tenang, namun tetap dapat mengunjungi lokasi-lokasi seperti Ubud, Pererenan, Cemagi, atau bahkan menjelajah ke Tabanan tanpa harus terjebak kemacetan selama berjam-jam.
“Jarak Munggu dengan Pererenan sekitar 1–3 km, sementara ke Canggu 5–8 km. Posisi itu menjadikan Munggu pilihan menarik untuk tempat tinggal dan investasi, karena pasar pariwisata dan properti di Bali terus tumbuh,” jelas Shanny.
Baca juga: Core Perkenalkan Residensial Bergaya Skandinavia Pertama di Bali
Munggu menawarkan kenaikan harga properti yang signifikan, terutama ditopang peningkatan infrastruktur jalan, akses telekomunikasi (salah satunya Starlink yang diluncurkan pada 19 Mei 2024), dan rencana perluasan bandara internasional baru di Bali Utara senilai Rp150 triliun yang mampu menampung 20 juta penumpang per tahun.
Rental yield properti di Munggu diperkirakan 8–12 persen, didorong kedekatannya dengan tempat wisata populer seperti Canggu dan Pererenan. Tak jauh berbeda dengan di Canggu (7–15 persen) dan Pererenan (10–11 persen untuk pembangunan baru).
Harga pembelian properti di Munggu yang lebih rendah, menghasilkan persentase pengembalian yang lebih tinggi.
“Biaya investasi awal yang lebih rendah dan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi, menjadi keunggulan utama properti di Munggu. Namun, manfaat terbesar dari pemilikan properti di Munggu, anda benar-benar dapat bepergian dan menikmati kehidupan sehari-hari yang tenang dan berkualitas,” ujar Shanny.
Lingkungan Munggu yang tenang, yang dicirikan oleh pantai berpasir hitam, sawah, dan situs budaya seperti Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, menawarkan tempat peristirahatan yang damai.
“Munggu ideal untuk keluarga, pensiunan, atau individu yang mencari gaya hidup yang lebih tenang. Munggu masih dipenuhi kehidupan khas Bali, namun terhubung dengan masa depan berkat infrastruktur baru dan akses sekolah internasional,” tutur Shanny.
Beberapa sekolah internasional dapat ditempuh dalam 10–20 menit dari Munggu. “Jadi, anda pindah ke desa, menikmati pesona lokal, namun tetap mendapat akses dengan konektivitas global dan ruang untuk berkembang,” tukasnya.
Munggu juga salah satu dari sedikit daerah di Bali Selatan, di mana memiliki mobil menjadi pilihan yang masuk akal. Anda tidak perlu mengubah rute atau mengubah jadwal harian karena kemacetan lalu lintas.
“Selain itu zonasi green belt Munggu mendukung pembangunan berkelanjutan, dan ini menarik bagi pembeli atau penyewa yang peduli lingkungan, dengan potensi keuntungan sewa antara 8–12 persen per tahun,” tutup Shanny.