Senin, Oktober 20, 2025
HomeBerita PropertiSelama 2010-2024 Rata-Rata Realisasi Penyaluran KPR FLPP Hanya 114.000 Unit Per Tahun

Selama 2010-2024 Rata-Rata Realisasi Penyaluran KPR FLPP Hanya 114.000 Unit Per Tahun

Subsidi pemilikan rumah (KPR) dengan skim Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) diluncurkan tahun 2010 pada era Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menjadikan FLPP sebagai salah satu motor utama pembangunan rumah subsidi dalam program 3 juta rumah.

Untuk itu ia meminta tambahan kuota FLPP 2025 ke Kementerian Keuangan dan dikabulkan. Semula kuota FLPP 2025 dialokasikan sebesar Rp18,77 triliun untuk 220.000 rumah subsidi. Namun, kemudian ditambah 130.000 unit menjadi 350.000 unit, dengan tambahan anggaran Rp16,4 triliun.

Dengan demikian total anggaran subsidi perumahan dengan FLPP tahun ini menjadi Rp35,17 triliun. Dana ini merupakan 75 persen dari total dana KPR FLPP 2025. Yang 25 persen lagi berasal dari dana bank penyalur KPR FLPP. Dengan demikian total dana KPR subsidi FLPP 2025 menjadi Rp46,89 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Thomas AM Djiwandono menyatakan, hingga 31 Mei 2025 pemerintah telah menyalurkan Rp12,59 triliun dana FLPP. Meningkat dibanding Rp10,96 triliun pada April 2025.

“Pembiayaan itu mendukung pemilikan 101.707 unit rumah di 379 kabupaten/kota. Naik dari 88.482 unit rumah di 362 kabupaten/kota pada bulan sebelumnya,” kata Thomas dalam konferensi pers APBN Kita 2025 di Jakarta awal pekan ini (17/6/2025).

Ia berbicara bersama dua wakil menteri keuangan lainnya, Suahasil Nazara dan Anggito Abimanyu, mendampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Baca juga: Total Anggaran Subsidi FLPP Tahun Ini Tersedia Rp43 Triliun

Thomas menyebutkan, dari alokasi FLPP 2025 sebesar Rp18,77 triliun, yang telah dicairkan ke Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sebagai penyalur FLPP ke bank-bank pelaksana, mencapai Rp11,5 triliun.

“Pemerintah juga menyiapkan tambahan alokasi FLPP (130.000 unit) untuk mendukung program 3 juta rumah,” ujar keponakan Presiden Prabowo Subianto dan anak mantan Gubernur BI Soedradjat Djiwandono itu.

Thomas juga mengungkapkan, realisasi KPR FLPP sejak diluncurkan tahun 2010 sampai 2024 mencapai 1.598.879 unit rumah, dengan anggaran subsidi Rp151,22 triliun.

Dengan demikian secara rata-rata realisasi KPR FLPP mencapai sekitar 114 ribu unit per tahun. Karena itu menjadi pertanyaan, apakah kuota FLPP 350.000 unit tahun ini bisa dicapai dalam sisa waktu Juni-Desember?

Yang jelas, pembangunan 3 juta rumah merupakan salah satu program penting dan tercantum dalam Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Saat mengumumkan Lima Paket Stimulus Ekonomi di Jakarta awal Juni lalu, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyebut Presiden meminta seluruh menteri mengakselerasi berbagai program prioritas yang sudah berjalan.

Mulai dari program makan bergizi gratis, program di sektor perumahan, antara lain berupa peningkatan target FLPP, program sekolah rakyat, dan program koperasi merah putih.

Akselerasi ditingkatkan baik dari sisi skala maupun kecepatannya, sehingga setiap program dapat memberikan multiplier effect terhadap perekonomian dan masyarakat dalam bentuk penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan.

Berita Terkait

Ekonomi

Program Magang Berbayar Dibuka Lagi November, Kali Ini Untuk 80 Ribu Sarjana/Diploma

Pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sudah meresmikan peluncuran...

Senin Besok Penyaluran BLT Rp900.000/KK untuk 35 Juta KK Dimulai

Untuk mendongkrak daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,...

Menko Airlangga: Bisa Jaga Pertumbuhan 5 Persen Per Tahun, Indonesia Jadi Negara Bright Spot

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut satu tahun...

Berita Terkini