Bunga Simpanan Cenderung Meningkat, Tapi Simpanan Masyarakat Tetap Menurun

Survei uang beredar Bank Indonesia (BI) Mei 2025 yang dipublikasikan awal pekan ini mengungkapkan, suku bunga kredit relatif stabil, sedangkan suku bunga simpanan berjangka (deposito) cenderung meningkat.
Rata-rata tertimbang bunga kredit pada Mei 2025 tercatat sebesar 9,18 persen, relatif stabil dibanding April 2025 yang tercatat 9,19 persen.
Sebaliknya suku bunga simpanan berjangka tenor 3 bulan dan 24 bulan meningkat menjadi 5,71 persen dan 4,38 persen dibanding April 2025 yang tercatat sebesar 5,69 persen dan 4,34 prersen.
Sementara bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan sedikit menurun ke level 4,83 persen, 6,07 persen, dan 5,07 persen dari April 2025 sebesar 4,84 persen, 6,10 persen, dan 5,08 persen.
Kendati bunga simpanan berjangka cenderung meningkat, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) atau simpanan masyarakat di perbankan tetap menurun.
Per Mei 2025 penghimpunan DPK itu tercatat sebesar Rp8.756,5 triliun, tumbuh 3,9 persen secara tahunan (yoy) atau lebih rendah dibanding April yang tercatat 4,4 persen (yoy), Maret 4,7 persen (yoy), dan Februari 5,6 persen (yoy).
Baca juga: Likuiditas Perbankan Makin Ketat, Simpanan Korporasi Terus Menurun
Yang paling merosot pada Mei 2025 pertumbuhan DPK korporasi dari 9,5 persen (April) menjadi 7,7 persen (Mei). Sedangkan DPK perorangan tidak berubah, dan DPK lainnya (pemda, koperasi, yayasan, dan swatra lainnya) yang persentasenya amat kecil dari total DPK, meningkat dari 0,3 persen menjadi 5,7 persen.
Dari sisi jenisnya, DPK berupa tabungan terbilang paling besar penurunan pertumbuhannya dari 6,3 persen menjadi 5,6 persen, diikuti giro dari 4,9 persen menjadi 4,1 persen, dan simpanan berjangka dari 2,3 persen menjadi 2,2 persen.