Nilai Tukar Rupiah Terus Menguat, Terkuat dalam 5 Bulan Terakhir

Ketidakpastian global makin tinggi. Dipicu pengenaan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) yang semaunya, disusul kebijakan fiskal negara adikuasa itu yang menaikkan defisit anggaran hingga 6,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)-nya, ditambah eskalasi ketegangan geopolitik yang belum mereda.
Semua itu membuat investor ketar-ketir sehingga masih terus melepas dolar AS, dan mengalihkan dananya ke aset yang dianggap lebih aman (safe haven) seperti emas, juga surat utang di sejumlah negara berkembang, dan mata uang negara kuat di luar dolar AS.
Dampaknya, mata uang negara-negara emerging market termasuk Indonesia terus menguat. Sebaliknya indeks dolar AS (DXY) atau pergerakan dolar AS terhadap 6 mata uang negara utama lainnya, makin menurun ke level 97,18.
Bank Indonesia (BI) melaporkan, Jum’at (4/7/2025), pada akhir perdagangan Kamis, 3 Juli 2025, rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.185 per dolar AS (USD).
Menguat 100 poin dibanding penutupan perdagangan Rabu pekan lalu (25 Juni 2025) yang tercatat di level (bid) Rp16.285 per USD.
Penguatan rupiah itu terjadi saat imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun terbitan pemerintah Indonesia, makin menurun ke level 6,59 persen dibanding 6,67 persen Rabu pekan lalu.
SBN adalah salah satu instrumen utama yang dipakai BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Investor asing dan domestik banyak menempatkan dananya di SBN.
Baca juga: Bos BI Bilang Nilai Tukar Rupiah Cenderung Menguat
Kenaikan yield surat utang pemerintah AS atau US Treasury (UST) Note tenor 10 tahun ke level 4,346 persen, tidak memikat investor untuk menempatkan dananya di instrumen dolar AS.
Pada pembukaan perdagangan Jumat, 4 Juli 2025, rupiah di pasar uang antar bank di Jakarta (Jisdor) dibuka sedikit melemah ke level (bid) Rp16.200 per USD, untuk kemudian ditutup pada akhir perdagangan di level Rp16.204. Sementara yield SBN 10 tahun stabil di level 6,60 persen.
Namun, di pasar spot mengutip data Refinitiv, nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Jumat (4/7/2025), berada di level Rp16.180 per USD atau menguat 5 poin dibanding penutupan perdagangan sehari sebelumnya. Sementara indeks dolar AS makin turun ke level 96,94. Kurs rupiah itu terkuat sejak akhir Januari 2025 yang tercatat Rp16.170 per USD.