Kredit Bermasalah Properti Terus Meningkat, Paling Tinggi NPL KPR Kaum Menengah

Data Bank Indonesia mengungkapkan, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kredit pemilikan rumah pada Mei mencapai 3,24 persen. Meningkat dibanding 2,88 persen pada awal tahun dan 3,13 persen pada April 2025.
Bank Indonesia mengakui NPL KPR tahun ini terus meningkat dari bulan ke bulan. Bahkan, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyebut data terbaru yang dimiliki BI, NPL KPR itu sudah meningkat lagi.
“Saat ini NPL untuk sektor perumahan (KPR) tertinggi ada pada kelompok berpendapatan menengah, dengan rasio NPL 4,5 persen,” kata Juda dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia 15-16 Juli 2025 di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Sementara rasio NPL sektor perumahan pada kelompok berpendapatan rendah tercatat lebih baik, sebesar 2,7 persen kendati juga sedikit meningkat dibanding rasio NPL KPR Mei 2024 dan Desember 2024.
Baca juga: Penyaluran Kredit Properti Kembali Merosot
Penyebab peningkatan rasio kedit bermasalah properti itu, terutama KPR, secara umum adalah penurunan daya beli akibat lesunya ekonomi.
Itulah yang membuat bank-bank makin hati-hati menyalurkan kredit sehingga pertumbuhan kredit terus menurun, Juni 2025 hanya tumbuh 7,7 persen, memperketat standar penyaluran kredit, tidak antusias menurunkan bunga kredit, dan lebih suka menempatkan dana di surat-surat berharga seperti obligasi pemerintah dan SRBI.
Tujuannya agar bank-bank tetap punya kapasitas untuk meng-cover risiko pemburukan kredit tersebut. Berbagai bank seperti dikutip Kontan mengakui peningkatan kredit bermasalah properti itu. Termasuk bank sekelas BCA, dan BTN sebagai bank spesialis pembiayaan perumahan.