Rumah di Avani Breeze Bisa Dibeli Patungan. Untuk Investasi Boleh, Dihuni Bersama Bisa

Daun Karya, pengembang properti yang sudah mengembangkan 10 perumahan di Bogor, Depok, dan Karawang sejak 2008, awal tahun ini melansir proyek ke-11 Avani Breeze Residence (3,6 ha/220 unit) di Jl Tipar Raya, Jambe, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang (Banten).
Lokasi Avani Breeze di antara stasiun kereta komuter Daru (3,5 km) dan Tenjo (3,2 km), yang dilintasi angkutan umum dari dan menuju kedua stasiun itu. Lokasi perumahan akan makin strategis setelah kelak tol Serpong-Balaraja beroperasi penuh.
“Lokasi kita dekat dengan (bakal) pintu tol Pasir Barat dan Jambe (di jalan tol Serpong-Balarja),” kata founder Daun Karya Kharolina Lesli saat memperkenalkan 3 rumah contoh Avani Breeze, Rabu (8/10/2025). Ia berbicara bersama Sales Executive Daun Karya Erwan dan Direktur Marketing Marsudi Oetomo.
Avani Breeze menawarkan 4 tipe rumah satu lantai bergaya modern tropis. Yaitu, tipe 34/60, 40/70, 40/72, dan 45/78 seharga mulai dari Rp431 juta/unit.
Semua rumah dilengkapi 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 carport. Bangunan rumah dikembangkan berkualitas dan stylish dengan plafon tinggi (3,5 meter), sehingga ruangnya terasa lebih lapang dengan sirkulasi udara lancar sekaligus memungkinkan penambahan lantai mezanin.
“Cocok untuk kaum muda dengan penghasilan mulai dari Rp6,5 jutaan per bulan (bila dibeli dengan KPR). Apalagi, kalau double income (pendapatan suami istri digabung), cicilannya akan lebih terjangkau lagi,” ujar Kharolina.
Masalahnya, perubahan gaya hidup menyusul revolusi digital 1,5 dekade terakhir membuat sebagian kaum muda sekarang terkesan tidak mementingkan punya rumah.
Fokusnya kerja, dapat duit, jalan-jalan atau hangout. Mereka tidak mau lagi mengikuti cara hidup konvensional. Sekolah, kerja, menikah lalu beli rumah.
“Sebagian lagi menganggap beli rumah itu berat karena harus ngutang sekian tahun,” terang Erwan. Harga rumah yang kian melangit makin mengurangi minat Gen-Z dan kaum milenial membeli rumah.
Karena itu, Daun Karya pun melansir program “Mulai Aman dari Muda”. Kampanye untuk mendorong gen-Z untuk berani memulai langkah punya rumah.
Salah satu bentuknya, adalah program co-ownership (kepemilikan bersama) yang memungkinkan rumah di Avani Breeze dibeli secara urunan.
Urunannya tidak harus dengan kerabat, bisa dengan teman atau rekan bisnis. Tapi, urunannya dibatasi maksimal 4 orang, supaya mudah mengambil keputusan.
Cicilannya fleksibel langsung ke rekening developer (tunai bertahap) hingga 3,5 tahun (42 bulan). Dengan bisa dibeli patungan, kaum muda bisa punya rumah secara dini, entah untuk dihuni bersama (co-living) atau sebagai investasi.
Erwan meyakinkan prospek investasi rumah di kawasan Jambe, karena perkembangan pesat pembangunan infrastruktur di kawasan, mulai dari Serpong hingga Balaraja melewati Tigaraksa dan Cikupa.
Apalagi, lokasi Avani Breeze hanya 4 stasiun dari BSD City di Serpong yang berfasilitas komplit, juga tidak jauh dari kota baru Citra Raya di Cikupa.
“Penghuni Avani Breeze mudah mencapai tempat kerja di Serpong, Bintaro, hingga Jakarta dengan kereta komuter. Dari Avani Breeze ke stasiun Daru atau Tenjo hanya 7-10 menit,” ungkap Erwan.
Fasilitas umum di sekitar Avani sendiri saat ini juga sudah memadai, karena lokasi perumahan hanya sekitar 6 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang di Tigaraksa. Mulai dari pasar, puskesmas, rumah sakit, sekolah, pusat belanja, tempat rekreasi sampai universitas.
Sementara Avani sendiri akan dilengkapi lapangan badminton indoor, musala, taman bermain anak, area jogging rivertrack, CCTV 24 jam di area perumahan, serta smart home system di setiap rumah.
Smart home system-nya berupa smart door lock, lampu pintar, alarm pintu, alarm jendela, serta 1 unit CCTV yang bisa dikendalikan melalui ponsel. Sesuai dengan aspirasi kaum muda.
“Kita juga mengalokasikan ruang terbuka hijau melebihi ketentuan, mencapai 40 persen dari luas area, supaya hunian makin nyaman ditempati,” kata Erwan.
Setiap rumah di Avani Breeze sudah dilengkapi 1 unit AC 1/2 PK, pompa air sumersible, toren air terpasang, plus gratis internet 12 bulan sejak serah terima unit.
“Rumahnya inden 8 bulan setelah transaksi jual beli,” tukas Erwan. Biaya pengurusan sertifikat free, dan sertifikatnya langsung hak milik. Sebagian rumah yang sudah terjual di Avani Breeze sudah mulai dibangun, dan beberapa sudah jadi.
Sebelumnya sudah ada beberapa developer yang menawarkan skema beli rumah atau apartemen secara patungan.
Saat membayar uang tanda jadi, dalam surat konfirmasi pemesanan tertera semua peserta patungan. Begitu pula di sertifikatnya kelak.
Dalam praktek ada konsumen yang membeli rumah secara sharing, tapi hanya menggunakan satu nama. Cara ini bisa dipakai untuk pembelian rumah co-ownership dengan KPR/KPA.
Kendati demikian, cara terakhir ini memerlukan kesepakatan awal yang ketat secara tertulis di antara peserta patungan.
Besaran sharing depe, cicilan, pajak, aneka biaya dan lain-lain harus sudah disepakati sebelum bertransaksi. Begitu pula bila kelak rumah disewakan atau dijual, pembagian hasil sewa atau penjualannya sudah harus disetujui sejak awal sesuai besaran modal masing-masing.
Sampai saat ini umumnya masyarakat belum mengetahui, sertifikat tanah bisa atas nama lebih dari satu orang, dan karena itu membeli properti bisa dilakukan secara patungan.
PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah tidak membatasi jumlah nama dalam sertifikat tanah. Di Pasal 31 Ayat 4 PP itu dinyatakan, sertifikat tanah bisa diterbitkan untuk hak milik bersama oleh beberapa orang atau badan hukum, tanpa membatasi jumlahnya.