Rabu, November 5, 2025
HomeBerita PropertiOpini: Barcode atau RFID?

Opini: Barcode atau RFID?

Oleh Dewi Misnasari
Product Manager Porta
Porta adalah perusahaan IT distributor yang memberikan solusi teknologi inovatif melalui perangkat keras, layanan konsultasi, pelatihan, dan dukungan teknis lainnya.

Di era digital saat ini pengelolaan data dan inventaris menjadi salah satu faktor penting dalam efisiensi operasional bisnis. Dua teknologi yang sering digunakan untuk kebutuhan tersebut adalah Barcode dan RFID (Radio Frequency Identification). Keduanya memiliki fungsi utama yang sama yaitu untuk mengenali dan melacak barang, namun memiliki perbedaan mendasar dalam cara kerja serta manfaat yang ditawarkan.

Barcode telah digunakan selama puluhan tahun dan masih menjadi solusi paling umum di berbagai sektor seperti ritel, manufaktur, hingga logistik. Teknologi ini menggunakan pola garis vertikal dan angka unik untuk menyimpan informasi produk. Data dibaca menggunakan scanner barcode yang memancarkan sinar laser atau cahaya untuk menerjemahkan kode tersebut menjadi informasi digital.

Barcode masih menjadi pilihan tepat bagi bisnis yang membutuhkan solusi identifikasi cepat dengan biaya rendah. Teknologi ini mudah diterapkan, alatnya relatif terjangkau, dan cocok untuk kebutuhan operasional yang tidak terlalu kompleks.

Kendati demikian barcode memiliki keterbatasan. Proses pembacaan datanya bersifat line of sight, artinya scanner harus diarahkan langsung ke kode agar dapat terbaca. Hal ini sering menjadi tantangan ketika jumlah produk banyak atau kondisi lingkungan tidak mendukung seperti pencahayaan minim atau permukaan label yang kotor.

Berbeda dengan barcode, RFID menggunakan gelombang radio untuk mentransfer data antara tag (chip kecil yang menempel pada produk) dan reader (alat pembaca). Teknologi ini memungkinkan pembacaan data secara massal dan tanpa kontak langsung bahkan dari jarak beberapa meter tergantung jenis perangkatnya.

RFID bisa memberikan efisiensi tinggi karena dapat membaca ratusan tag dalam hitungan detik. Teknologi ini sangat ideal untuk perusahaan yang membutuhkan kontrol inventori real time, pelacakan aset otomatis, dan keamanan data yang lebih baik.

RFID menawarkan fleksibilitas lebih tinggi karena tag dapat digunakan kembali dan memiliki kapasitas penyimpanan data yang lebih besar dibanding barcode. Namun biaya implementasi awalnya memang cenderung lebih tinggi, baik dari sisi perangkat keras maupun integrasi sistem.

Pemilihan antara Barcode dan RFID sangat bergantung pada kebutuhan dan skala operasional bisnis. Barcode cocok untuk bisnis ritel, toko, atau gudang dengan jumlah produk besar namun frekuensi pelacakan sederhana. Sementara RFID lebih tepat digunakan untuk perusahaan logistik, manufaktur, rumah sakit, atau sektor industri yang membutuhkan otomasi dan kecepatan dalam manajemen aset.
Setiap teknologi tentu memiliki keunggulan masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana bisnis dapat mengidentifikasi kebutuhannya dan memilih solusi yang paling efisien serta berkelanjutan.

Pada akhirnya, teknologi yang tepat dapat membawa bisnis menuju efisiensi dan keunggulan kompetitif. Ada banyak solusi yang bisa diterapkan yang bukan hanya canggih tapi juga relevan dengan kebutuhan bisnis. Dengan perkembangan dunia bisnis yang serba cepat, keputusan antara menggunakan Barcode atau RFID bukan sekadar harga tapi tentang efisiensi dan keandalan.

Berita Terkait

Ekonomi

Neraca Perdagangan RI Masih Terus Surplus, Ditopang Ekspor Produk Manufaktur

Ketidakpastian ekonomi global akibat perang tarif perdagangan yang dikobarkan...

Banjir Likuiditas, Inflasi Pun Meninggi, Oktober 2025 Tertinggi Dalam 5 Tahun Terakhir

Banjir likuiditas sepanjang 2-3 bulan terakhir membuat belanja masyarakat...

Menkeu Purbaya: Triwulan IV Ekonomi Akan Tumbuh di Atas 5,5 Persen

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Ketua Komite...

Triwulan III Bank Jakarta Raih Laba Rp520 Miliar, Ditopang Kredit UMKM

Bank Jakarta tetap mencatatkan kinerja positif hingga triwulan III...

Berita Terkini