Realisasi FLPP 61 Persen, BP Tapera Genjot Penyaluran Guna Capai Target
Penyaluran dana subsidi dengan skim Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sudah mencapai Rp26,51 triliun untuk 213.630 rumah per 3 November 2025, atau 61,03 persen dari target 350 ribu unit tahun ini.
Pencapaian tersebut merupakan hasil kerja bersama 39 bank penyalur KPR FLPP, 7.638 pengembang dari 22 asosiasi perumahan yang tersebar di 398 kabupaten/kota di 33 provinsi.
Kolaborasi lintas sektor ini disebut Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) yang menyalurkan FLPP, sebagai kunci dalam menjaga laju penyaluran FLPP hingga akhir tahun.
Mengutip keterangan tertulis BP Tapera pekan ini, kontribusi terbesar penyaluran KPR FLPP masih berasal dari Bank BTN dengan 104.326 unit rumah (48,83 persen), disusul BTN Syariah (44.434 unit/20,79 persen), BRI (22.709 unit/10,63 persen), BNI (10.052 unit/4,70 persen), dan Bank Mandiri (9.340 unit/4,37 persen).
Dari sisi wilayah, Jawa Barat juga masih mencatat penyaluran tertinggi sebesar 48.252 rumah (22,58 persen), diikuti Jawa Tengah (18.707 unit/8,75 persen), Sulawesi Selatan (17.370 unit/8,13 persen), Banten (14.094 unit/6,59 persen) dan Jawa Timur (14.001 unit/6,55 persen).
Baca juga: BP Tapera Proyeksikan Realisasi KPR FLPP Tahun Ini Lampaui Target
Sementara Kabupaten Bekasi menjadi kabupaten dengan penyerapan FLPP tertinggi sebanyak 10.992 unit rumah (5,14 persen), disusul Kabupaten Bogor (8.086 unit rumah/3,78 persen), Kabupaten Tangerang (6.304 unit/2,95 persen), Kabupaten Karawang (5.508 unit/2,57 persen), dan Kota Kendari (5.116 unit/2,39 persen).
Berdasarkan asosiasi pengembang, developer anggota REI masih tercatat sebagai yang terbesar mengembangkan rumah FLPP sebanyak 89.775 unit (42,02 persen), diikuti APERSI (63.650 unit/29,79 persen), Himperra (28.847 unit/13,50 persen), Apernas (7.215 unit/3,37 persen), dan Asprumnas (7.005 unit/3,27 persen).
Guna mencapai target penyaliran FLPP hingga 350.000 unit sampai akhir tahun ini, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menyatakan, akan melakukan berbagai langkah percepatan.
Yaitu, melalui sosialisasi aktif ke kabupaten/kota bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dan pemerintah daerah, sinergi program KUR Perumahan untuk memperluas akses pembiayaan bagi ekosistem perumahan, kolaborasi SLIK bersama OJK untuk mempercepat verifikasi calon debitur dan meningkatkan penyaluran, dan optimalisasi strategi segmentasi agar penyaluran tepat sasaran sesuai profil MBR.
Baca juga: BP Tapera: Penyaluran FLPP Tepat Sasaran, 92 Persen Rumah Subsidi Dihuni
Kemudian memastikan data atau lokasi proyek serta pendampingan langsung kepada pengembang dan bank penyalur, untuk mengidentifikasi kendala teknis dan mempercepat penyelesaian administrasi penyaluran.
“Kami percaya, dengan kerja keras dan gotong royong seluruh pemangku kepentingan—perbankan, pengembang, asosiasi, dan pemerintah daerah—target 350 ribu rumah bukan hanya realistis, tapi bisa kita capai bersama,” kata Heru.